BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan hingga Triwulan III 2022 tumbuh 5,08%, dibandingkan Triwulan III 2021.
Pertumbuhan Ekonomi Sulsel kemudian perlahan meningkat sehingga pada triwulan III 2022 mencapai angka pertumbuhan sebesar 5.67% (y-on-y). Jumlah pertumbuhan ekonomi q-to-q pada triwulan III 2022 adalah sebesar 4,16% setelah sebelumnya mencapai pertumbuhan sebesar 8,40% di triwulan II.
Itu disampaikan Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sulawesi Selatan, Supendi, pada konferensi pers yang digelar Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan secara online, Selasa (27/12/202).
Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) pada Triwulan III 2022, Rp 94,14 triliun. Sedangkan pada periode sama 2021, Rp 89,08 triliun.
Sementara itu, PDB atas dasar harga berlaku (ADHB) pada Triwulan III 2022, Rp 159,11 triliun. Sedangkan pada periode sama 2021, Rp 141,98 triliun.
Ekspor – Impor
Dari sisi pertumbuhan ekspor, Supendi menyebutkan terjadi pertumbuhan optimal dengan besaran growth 51,09%. Kontribusi terbesar masih pada komoditi nikel dengan share yang terbilang dominan di angka 45,26%.
Dari sisi impor, disebut mengalami penurunan jika dibandingkan awal kuartal IV yakni berada pada angka 67%. Komoditi yang memiliki kontribusi terbesar masih pada komoditi bahan bakar mineral yang memiliki share sebesar 30,35% dari keseluruhan komoditi impor yang ada, disusul oleh pertanian gandum di angka share 21,33%. Sedangkan komoditi gula yang menjadi penyumbang besar penerimaan bea masuk berada pada urutan ketiga dengan share sebesar 17,76% dari keseluruhan komoditi impor yang ada.
Bali Putra