BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero) terbukti berhasil membantu petani di Sulawesi Selatan menghemat biaya operasional hingga 75 persen per bulan. Program ini juga mendukung ketahanan pangan pemerintah dengan menyediakan layanan kelistrikan andal untuk petani dan peternak di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.
Patahuddin, seorang petani di Kelurahan Butunusu, Kota Makassar, membagikan pengalamannya setelah menggunakan listrik dari program EA. Sebelumnya, ia mengandalkan pompa air berbahan bakar minyak (BBM) dan intensitas air hujan untuk irigasi sawahnya. “Sekarang setelah menggunakan listrik daya 5.500 Volt Ampere, saya hanya menghabiskan Rp350 ribu untuk membeli token listrik per bulannya. Berkat listrik, biaya operasional jauh lebih hemat sampai 61 persen dan tidak perlu repot-repot mengantre beli BBM,” kata Patahuddin.
Ia menambahkan, penggunaan listrik juga meningkatkan efisiensi pengairan sawahnya. Jika sebelumnya ia hanya mampu mengairi tiga petak sawah per hari menggunakan BBM, kini lima petak sawah bisa teraliri air setiap harinya dengan listrik PLN.
Hal serupa dirasakan Hasbi, petani bawang merah di Desa Saruran, Kabupaten Enrekang. Setelah beralih dari diesel ke listrik PLN dengan daya 10.600 Volt Ampere, Hasbi berhasil mengurangi biaya operasional per panennya dari Rp5,2 juta menjadi Rp1,3 juta. “Dengan kata lain, jika satu tahun bisa memanen enam kali, maka secara kumulatif bisa menghemat sebesar Rp23,4 juta per tahun. Hadirnya listrik juga sangat mempermudah kami dalam pengoperasian mesin pompa air, hanya tinggal menekan tombol saja,” ujarnya.
Menurut Hasbi, listrik juga meningkatkan kapasitas produksi bawang merahnya dari 45 ton menjadi 48 ton per tahun, yang berdampak pada peningkatan pendapatan hingga Rp69 juta per tahun.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, menegaskan bahwa program Electrifying Agriculture bertujuan meningkatkan produktivitas usaha di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan. “Kami akan terus berinovasi dan terus memberikan pelayanan terbaik dengan sistem kelistrikan yang andal dan membawa manfaat bagi masyarakat. Tidak hanya sekedar menerangi, tetapi juga mampu menggerakkan roda perekonomian dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” kata Budiono.
Budiono menyatakan bahwa program ini menjadi terobosan penting bagi pelaku usaha untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya operasional. “Alhamdulillah saat ini sudah banyak petani yang sudah mulai beralih ke Electrifying Agriculture dan merasakan manfaat yang sama dari sistem kelistrikan yang dimiliki PLN,” tuturnya.
Hingga Desember 2024, program Electrifying Agriculture telah menjangkau 3.820 pelanggan di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat, dengan total daya terpasang mencapai 191.618 kiloVolt Ampere (kVA). PLN berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah petani dan peternak yang merasakan manfaat program ini demi mendukung produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.