BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Sebanyak 14 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sulawesi Selatan (Sulsel) sukses menembus pasar ekspor ke 7 negara tujuan. UMKM Sulsel menemukan kesepakatan dengan buyer, dalam dua hari pelaksanaan Anging Mammiri Business Fair (AMBF) dan South Sulawesi Investment Forum (SSIF) 2024 di Sandeq Ballroom Hotel Claro Makassar, Rabu dan Kamis, 20 dan 21 November 2024. Nilai transaksi ekspor tertinggi, dicatat buyer asal India mencapai total Rp33,253 miliar dari 3 perusahaan.
Ke 14 UMKM tersebut, melakukan penandatangan kerjasama kesepahaman (Memorandum of Understanding, MoU) dalam dua tahapan. Sebanyak 8 UMKM menandatangani MoU saat pembukaan AMBF x SSIF 2024, Rabu (20/11/2024) dan 6 UMKM lainnya saat penutupan, Kamis (21/11/2024). Kecuali PT. Bunly Abadi Bersama, selain saat pembukaan, juga melakukan penandatanganan MoU saat penutupan.
Sedangkan negara tujuan ekspor diantaranya India, Cina, Brazil, Inggris, Jepang, Uni Emirate Arab (UAE) dan Malaysia.
Buyer asal India tercatat melakukan transaksi dengan nilai tertinggi mencapai total Rp33,253 miliar. Ada 3 perusahaan yang bekerjasama yakni PT. Delta Logam Mulia yang bekerjasa sama PT. Coconut International Indonesia dengan transaksi Rp20 miliar, Kaizen Intl yang melakukan kerja sama dua UMKM yakni PT. Inti Agro Universal Rp9,300 miliar dan Monity Jaya Bersama Rp775 juta, dan Innovative Evershine yang bekerja sama PT. Bumi Runut Bersama senilai Rp3,100 miliar.
Disusul Cina dengan total nilai transaksi Rp24,180 miliar dari 3 perusahaan yakni Dalian DaoLi Foods Co. Ltd Rp14,570, Dalian KOWA Foods Co. Ltd Rp7,285 dan Sunrise Industry China Rp2,325 miliar. Kemudian Brazil dengan total nilai transaksi Rp16,039 miliar dari satu Perusahaan yakni PLG Trading Importaco LTDA.
Inggris, total nilai transaksi mencapai Rp15,500 dari satu perusahaan yakni Metrocart UK Ltd yang bekerjasama dengan enam UMKM Sulsel. Jepang dengan total nilai transaksi Rp7,579 miliar dari dua Perusahaan yakni Nine Star Co ltd Rp6,379 miliar yang bekerjasama dengan 4 UMKM Sulsel dan Maxxima Engineering Incorporated yang bertransaksi dengan satu UMKM Sulsel senilai Rp 1,200 miliar.
Uni Emirate Arab, total nilai transaksi Rp1,920 miliar melalui satu perusahaan yakni UHUD Holdings yang menandatangani kerjasama dengan CV. My Coffeeza Indonesia. Terakhir Malaysia, total nilai transaksi Rp310 juta melalui Nawem Malaysia yang menandatangani Kerjasama dengan PT. Bunly Abadi Bersama.
AMBF x SSIF 2024 sendiri, digelar Bank Indonesia (BI) bersama Pemprov Sulsel karena menyadari, investasi dan perdagangan internasional memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk Sulsel, sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045. AMBF x SSIF 2024, merupakan langkah konkret untuk memperkuat sektor investasi, perdagangan, dan ekspor di wilayah ini.
Kegiatan yang mengusung tema “Amplifying Investment and Broadening Global Export Channels to Foster Economic Growth” telah mempertemukan pemilik proyek investasi strategis dan UMKM Sulsel dengan investor serta buyer internasional dari berbagai negara.
Sebagai bagian dari inisiatif PINISI SULTAN, AMBF x SSIF 2024 menawarkan peluang investasi senilai Rp9,56 triliun yang berasal dari 14 proyek unggulan yang telah dikurasi. Proyek strategis yang dipromosikan meliputi pengembangan Industri Rumput Laut Terintegrasi di Kabupaten Luwu Timur, Industri Pengolahan Jagung Pakan Ternak di Kabupaten Bone, dan Proyek Pusat Komersial (mall, apartemen, hotel) di Kota Parepare dan lainnya.
Dibuka Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda, dan Direktur Promosi BKPM, Rakmat Yulianto.
Berbagai sesi talkshow turut digelar, membahas strategi ekspor, legalitas produk, dan pemasaran global yang disampaikan oleh praktisi seperti Julio Ekspor (influencer ekspor), Pekik Warnendya (coach eksportir), dan Dewi Harlas (CEO UKM Eksporter Indonesia).
AMBF x SSIF 2024 dihadiri unsur Forkopimda, kepala daerah se-Sulawesi Selatan, perwakilan negara mitra, asosiasi pengusaha, pelaku perbankan, serta lebih dari 600 pelaku UMKM. Kehadiran calon investor dan buyer dari berbagai negara seperti India, Iran, Mesir, Australia, hingga Denmark memperkuat peluang realisasi investasi dan perluasan ekspor.
“Melalui sinergi lintas pihak, acara ini menjadi bukti komitmen BI dan pemerintah daerah dalam memperkuat daya saing ekonomi regional,” ungkap Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernandi Wimanda.
Dengan pencapaian positif berupa transaksi miliaran rupiah dan potensi investasi yang menjanjikan, AMBF x SSIF 2024 diharapkan mampu membuka peluang baru di pasar global, sekaligus menjadi pilar penting dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045.
Berikut ini, daftar UMKM Sulsel yang sukses menjalin kerjasama ekspor dengan buyer asal beberapa negara :
Bali Putra