DPRD Makassar Gelar Diskusi Publik Kepuasan Kinerja Wakil Rakyat dan Peluncuran Buku Profil Anggota DPRD

177
Ketua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lallo, memeberi sambutan sekaligus membuka diskusi publik survei kepuasan kinerja anggota DPRD dan peluncuran buku profil Anggota DPRD Kota Makassar di Sandeq Ballroom Hotel Claro Makassar, Senin (26/12/2022).

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar menggelar diskusi publik aktual kemasyarakatan bertema Survei Kepuasan Kinerja sekaligus peluncuran buku profil anggota DPRD Kota Makassar, di Sandeq Ballroom Hotel Claro Makassar, Senin (24/12/2022).

Dibuka Ketua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lallo, acara ini dihadiri beberapa pimpinan dan anggota DPRD Makassar, sejumlah pimpinan SKPD dan Perusda di lingkungan Pemerintah Kota Makassar.

Rudianto Lallo menyebutkan, kinerja anggota Dewan harus disampaikan ke masyarakat karena masyarakat berhak mengetahuinya. Apakah kinerja wakil rakyat selama ini memberi manfaat kepada masyarakat atau tidak?

Atas dasar itulah, survei untuk mengukur kepuasan kinerja dewan dilakukan DPRD, melibatkan lembaga survei Celebes Researh Center/Compaign Researh Consulting (CRC)

Rudianto Lallo menambahkan, dalam satu tahun anggota Dewan memiliki kuota 3 (tiga) kali melaksanakan reses dengan minimal 600 warga yang ditemui. Kemudian 15 kali sosialisasi peraturan daerah (Sosper) dengan minimal menemui 100 warga.

“Belum lagi kegiatan lain seperti kunjungan daerah pemilihan (dapil). Sehingga dalam satu tahun sedikitnya wakil rakyat bisa menemui sekitar 400 konstituen,” ujarnya.

Diskusi publik aktual kemasyarakatan bertema Survei Kepuasan Kinerja sekaligus peluncuran buku profil anggota DPRD Kota Makassar.

Sementara itu, hasil survei  CRC terkait kepuasan kinerja anggota Dewan yang dipaparkan langsung Direkturnya, Herman Heizer mengungkap secara rata-rata, penilaian kinerja DPRD Kota Makassar cukup tinggi, di atas 50%. Namun ada hal menarik yang dapat dicermati yakni tingkat undecided voter (menjawab tidak tahu/tidak jawab) cukup tinggi, di atas 17%.

“Hal ini dapat dikatakan bahwa masyarakat secara umum kurang mengetahui tugas dan fungsi dari DPRD Kota Makassar, sehingga masyarakat tidak melakukan penilaian,’ ujar Heizer.

Survei tambah Heizer, dilakukan serentak, Desember 2022. Responden dipilih secara acak berjumlah 400 orang, tersebar di 15 Kecamatan. Sampel terdistribusi proporsional di setiap kecamatan sesuai proporsi jumlah penduduk. Margin of error 4.9%, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga :   Pemkot Makassar Segera Luncurkan Passikola

Hasil survei secara umum menunjukkan adanya peningkatan dan penurunan di beberapa daerah. Kecamatan yang mengalami penurunan penilaian terhadap kinerja DPRD Kota Makassar, Biring Kanaya, Bontoala, Manggala dan Tallo. Sedangkan kecamatan yang menilai kinerja DPRD meningkat sejak Februari 2022,  Kep. Sangkarrang, Makassar, Mamajang, Mariso, Panakukkang, Tamalanrea, Tamalate, Ujung Pandang, Ujung Tanah dan Wajo.

Nilai rata-rata kinerja berdasarkan fungsi DPRD, fungsi Legislasi dan fungsi Anggaran, sudah cukup baik, mencapai 45,3% menyatakan puas dan 32,8% (fungsi Legislasi) dan mencapai 42,3% puas dan 32,0% tidak puas (fungsi Anggaran).

“Namun masih banyak warga yang terbilang belum memberikan penilaian terhadap kinerja kedua fungsi tersebut, ada indikasi karena ketidaktahuan mereka terhadap fungsi-fungsi DPRD,” sebut Heize

Fungsi pengawasan yang dijalankan DPRD juga dinilai cukup baik, 46,0% menyatakan puas dan 31,5% tidak puas. Sedangkan penilaian masyarakat terhadap komunikasi DPRD dalam menyerap aspirasi diangka 43,5% meenyatakan puas dan 41,0% tidak puas.