BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof. Marzuki DEA melihat, pertumbuhan ekonomi Sulsel dapat positif. Ia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Sulsel ada dikisaran angka 7,2 persen hingga 7,6 persen. Namun, itu bukanlah yang menjadi inti permasalahan yang sebenarnya, mengingat pertumbuhan ekonomi kita bersifat imajinatif.
Disebutkan, secara tren sebenarnya terjadi penurunan. Tetapi, ada beberapa prospek yang memiliki potensi yang bagus, seperti beberapa proyek baru yang diusung pemerintahan yang baru, sangat relevan dalam menggerakkan kegiatan perekonomian masyarakat.
“Ke depan, lebih baik menganalisis, melihat faktor-faktor yang dapat menentukan pertumbuhan ekonomi yang sebenarnya. Produk ekspor Sulsel yang menjadi unggulan masyarakat daerah mesti didorong, sehingga nantinya berdampak pada pendapatan. Itu yang mestinya dapat dipertimbangkan bagi pemerintah,” ujarnya.
Ditambahkan Prof Marzuki, produk yang selama ini dijalankan, dominan hanya
menguntungkan orang lain (Investor luar). Itu kesalahan pemerintah, yang sering terjadi.
“Kenapa tidak memanfaatkan atau berdayakan pengusaha lokal yang sudah regional atau yang sudah mengglobal?. Saat ini, banyak pengusaha lokal tinggalkan Makassar, karena kebijakan pemerintah sebagian besar hanya mengguntungkan orang luar. Pemerintah semestinya fokus membangun ekonomi yang inklusi, agar pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan seluruh elemen masyarakat, terutama yang berada di pelosok daerah,” ungkap guru besar Ilmu Ekonomi Bidang Ekonomi Moneter dan Perbankan.
Dan yang terpenting kata Prof. Marzuki, antara pemerintah, BI, dan OJK, harus bersinergi, dan saling mendukung satu sama lain. /Komang Ayu