BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Bank HSBC Indonesia dan Putera Sampoerna Foundation (PSF) melalui Sampoerna University, menyelenggarakan semiloka (seminar dan lokakarya) keuangan dan perbankan. Kali ini mengangkat tema bertajuk “Memperkuat Sinergi Tripartit Perguruan Tinggi untuk Pembangunan” di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program edukasi keuangan jangka panjang HSBC, PSF dan Sampoerna University, khususnya di wilayah bagian timur Indonesia.
Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia, Nuni Sutyoko, mengatakan, pemahaman serta akses terhadap produk dan jasa keuangan berperan penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Maka dari itu, sejak tiga tahun terakhir kami berkolaborasi dan bersinergi dengan PSF dan Sampoerna University, guna menginisiasi berbagai program edukasi keuangan dan perbankan yang menyasar agen kunci pertumbuhan ekonomi daerah, yaitu para pelajar, dosen, dan komunitas lokal di berbagai wilayah di Indonesia,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, hal ini merupakan cerminan komitmen HSBC untuk senantiasa mendorong bisnis yang berkesinambungan, dengan membangun masyarakat dari segi sosial, lingkungan, dan ekonomi di manapun HSBC berada.
“Program edukasi keuangan ini merupakan kolaborasi strategis antara institusi pendidikan dan praktisi industri, dalam menjawab berbagai tantangan di sektor keuangan dan perbankan. Semoga dapat turut menciptakan efek domino terhadap kesejahteraan masyarakat, serta berkontribusi pada percepatan ekonomi di Sulawesi Selatan, khususnya Makassar,” tegas Nuni.
Semikola ini terbagi menjadi dua kegiatan utama. Pertama, kuliah umum mengenai karir dan pengelolaan keuangan untuk para mahasiwa yang diselenggarakan pada 4 September di Universitas Hasanuddin (UNHAS). Kedua, program pengabdian masyarakat untuk masyarakat lokal binaan kampus yang dilaksanakan pada 5 September, bertempat di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Nitro.
Dalam semiloka ini, Sampoerna University bertanggung jawab sebagai perencana dan penyusun kurikulum. “Lewat kegiatan ini, para mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dan wawasannya agar siap menghadapi tuntutan dunia kerja. Sedangkan masyarakat binaan, khususnya pelaku UMKM dan ibu rumah tangga, dapat diberdayakan sehingga mampu lebih bijak dalam mengelola keuangan keluarga dan usaha,” jelas Wahyoe Soedarmono, Project Manager Program Kerja Sama HSBC-PSF sekaligus ekonom dari Sampoerna University.
Berdasarkan pengalaman HSBC bersama PSF dan SU, lewat berbagai program edukasi lain yang diselenggarakan sebelumnya, perkembangan literasi dan inklusi keuangan di Sulsel sudah terbilang baik. Namun Wahyoe menjelaskan, agar dapat secara berkelanjutan memperkuat literasi dan inklusi keuangan di wilayah Susel, masih diperlukan sinergi dan kolaborasi dari dunia akademisi, praktisi industri dan pemerintah.
“Sektor jasa keuangan lokal terus tumbuh dengan pesat. Sementara, masih banyak masyarakat yang belum memiliki pemahaman cukup mengenai produk dan jasa keuangan. Ini yang perlu kita dorong bersama-sama. Saya berharap melalui semiloka ini, masyarakat, khususnya para mahasiswa dapat memahami lebih jauh relevansi pemahaman dan inklusi keuangan terhadap perencanaan masa depan mereka,” tuturnya.
Program edukasi keuangan yang diselenggarakan HSBC bersama PSF dan Sampoerna University senantiasa mengusung nilai tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. / Nur Rachmat