Diperkirakan Terkontraksi 6 Persen, Penerimaan Negara Ternyata Tumbuh 2,1 Persen, Landasan Kuat APBN 2025

19
Kepala Kanwil DJPb, Supendi (Pegang mic) saat menyampaikan Kinerja APBN Regional Sulsel hingga 31 Desember 2024, Jumat (24/01/2025). POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, diakui penuh dengan turbulen atau banyak tantangan. Namun ditutup dengan kinerja yang baik. Penerimaan negara yang diperkirakan terkontraksi hingga 6 persen, ternyata tumbuh 2,1 persen.

“Ini landasan yang kuat untuk APBN 2025,” ungkap Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Sulawesi Selatan (DJPb Sulsel), Supendi saat konferensi pers yang digelar Kantor Kementerian Keuangan Sulsel untuk merilis Kinerja APBN Regional Sulsel hingga 31 Desember 2024, Jumat (24/01/2025).

Dikatakan Supendi, peningkatan penerimaan negara yang membaik dipicu tekanan harga minyak yang mereda, harga batu bara, nikel, dan CPO meningkat, dan stimulus fiskal Tingkok. Tekanan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbatas, tekanan rupiah mereda, inflasi terkendali. Begitu juga tingkat kemiskinan dan kemiskinan ekstrim menurun, pengangguran berkurang, serta ketimpangan (gini rasio) membaik.

Supendi yang hadir dalam konferensi pers bersama Kepala Kanwil DJP Sulselbartra, Heri Kuswanto, Kepala Perwakilan Kemenkeu Sulsel yang juga Kepala Kanwil DJKN Sulseltrabar, Wibawa Pram Sihombing serta Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai, Kanwil DJBC Sulbagsel, Alimuddin Lisaw, menegaskan, dampak risiko global (high for longer, volatilitas harga komoditas, dan dinamika geopolitik) terhadap perekonomian dan pasar keuangan domestik, terus diantisipasi dan dimitigasi.

“Di tengah rambatan risiko global, pertumbuhan ekonomi domestik tetap terjaga. Konsumsi terjaga kuat, inflasi terkendali, dan surplus neraca perdagangan berlanjut,” katanya.

Kinerja APBN Anging Mammiri hingga Desember 2024 tetap terjaga positif dan terakselerasi, namun risiko APBN terus diantisipasi dan dimitigasi. Peran APBN sebagai shock absorber terus dioptimalkan untuk menjadi landasan kuat APBN 2025.

Hadir juga dalam konferensi pers, Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK Sulselbar, Arif Machfoed, Kepala LPS III Makassar, Fuad Zein serta sejumlah pejabat Kemenkeu Satu Sulsel.

Bali Putra