BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Periode Januari-Juli 2022, total nilai ekspor Sulawesi Selatan (Sulsel) sebesar US$ 1,329 milyar atau setara dengan Rp 19,417 triliun dengan total volume ekspor sebesar 652,32 ribu ton. Dari angka itu, ekspor Sulsel ke pasar global tercatat mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 57,17 persen. Hal tersebut terungkap saat pelepasan ekspor Selsel ke pasar global oleh Sekda Sulsel, Abdul Hayat Gani di Terminal Petikemas Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Senin (15/08/2022).
Pada pelepasan ekspor yang merupakan rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77, dengan tema “Merdeka Dagang Andalan Sulsel, Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”, Pemprov Sulsel menggandeng 39 pelaku usaha ekspor dengan 23 komoditas yang di ekspor ke 20 negara tujuan. Volume ekspor mencapai 61,59 ribu ton dan nilai ekspor US$ 44,43 juta setara dengan Rp. 648,6 milyar.
Hayat Gani menyebutkan, selain ekspor yang tumbuh signifikan, neraca perdagangan Sulawesi Selatan periode sama juga mengalami Surplus sebesar US$ 425,04 juta atau setara dengan Rp. 6,03 triliun.
Ekonomi Sulsel triwulan II / 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,18 persen dibanding preiode sama 2021. Dari sisi produksi, lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 26,42 persen. Dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 44,11 persen.
”Berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada triwulan II / 2022 mencapai Rp 151,34 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 90,35 triliun.
“Tumbuhnya perekonomian Sulawesi Selatan ini, tidak terlepas dari meningkatnya pertumbuhan ekspor,” ujar Hayat Gani pada kegiatan yang juga dihadiri Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo didampingi Kabid Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan Sulsel, Dewa Nyoman Mahendra.
Sektor tambang merupakan komoditas yang berkontribusi tertinggi pada ekspor 2022 yakni sebesar 75,54 persen, kemudian sektor pertanian berkontribusi 42,92 persen, sektor industri 9,06 persen.
Lima komoditas utama Sulsel yang diekspor periode 2022 diantaranya nikel, rumput laut, carragenan, udang segar dan kakao liquor, yang sebagian besar di ekspor ke Jepang, China, India, Amerika Serikat dan Malaysia.
Menurut Hayat Gani, saat ini Sulsel telah mengekspor sebanyak 161 komoditas ke beberapa negara tujuan ekspor yang terdiri dari 28 komoditas sektor pertanian, 22 komoditas sektor perikanan, 110 komoditas sektor industri dan 1 komoditas sector tambang serta banyak komoditas potensial lain yang dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi produk ekspor unggulan.
“Pelepasan Ekspor ini dilaksanakan dengan tujuan memotivasi dan meningkatkan semangat elaku usaha ekspor, instansi terkait, asosiasi, dan stakeholder lain dalam upaya memacu pertumbuhan ekspor Sulsel,” ujarnya.
Pelepasan ekspor ini, merupakan kerjasama Pemprov Sulsel melalui Dinas Perdagangan dengan instansi terkait, Regional 4 PT. Pelindo Makassar, Terminal Petikemas Makassar, Bank Sulselbar, Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar, Kantor Otoritas Pelabuhan Makassar, Kantor Wilayah Bea dan Cukai Sulawesi Selatan, Balai Besar Karantina Perikanan, Balai Besar Karantina Pertanian, Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia DPW Sulsel, pelaku usaha Ekspor dan pihak terkait lain.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyelenggaraan pasar murah dan launching gerai pengaduan konsumen dalam rangka perlindungan terhadap konsumen di mall.
Sementara itu, 39 pelaku usaha yang melakukan ekspor, yaitu CV. Adi Tirta, CV. Anugerah Bahari Mandiri, CV. Guna Bahari Indonesia, CV. Harapan Utama, CV. Prima Indo Tuna, KJUB Puspeta Luwu, Kospermindo, PT. Asnur Anton Jaya, PT. Bantimurung Indah, PT. Biota Laut Ganggang, PT. Bogatama Marinusa, PT. Cahaya Baru Madani, PT. Chen Woo Fishery, PT. Comextra Majora, Dunia Marine Product, PT. Eastern Flour Mills, PT. Global Maju Pratama, PT. Guodong Sulawesi Wood Industries, PT. Hasil Hutan Hijau, PT. Huadi Nickel Alloy Indonesia, PT. Kevinindo Anugerah, PT. Mars Symbioscience Indonesia, PT. Maruki Internasional Indonesia, PT. Mega Citra Karya, PT. Mina Timur Indonesia, PT. Mitra Kartika Sejati, PT. Multi Monodon Indonesia, PT. Nirvana Niaga Sejahtera, PT. Olam Indonesia, PT. Papandayan Cocoa Industries, PT. Piala Laut Indonesia, PT. Prima Bahari Inti Lestari, PT. Rahmat Bahari Indonesia, PT. Rika Rayhan Mandiri, PT. Semen Tonasa, PT. Sumberguna Makassarnusa, PT. Tujuh Samudra Jaya, PT. Utama Tri Makmur, PT. Yin Jing Internasional.
Sedangkan 23 komoditas ekspor, meliputi biji kopi, carragenan, clinker, cocoa beans, cocoa liquor, cumi-cumi, damar, dedak gandum, getah pinus, gurita, ikan tuna, kancing kerang, kayu olahan, kulit ari mete, marmer, mete kupas, minyak mete, nikel, rumput laut, telur ikan terbang, tepung rumput laut, udang olahan, udang segar.
20 negara tujuan eskpor Sulsel, Inggris, Amerika serikat, Australia, Belanda, Belgium, China, Prancis, Hongkong, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Malaysia, Polandia, Rusia, Selandia Baru, Taiwan, Thailand dan Vietnam.
Bali Putra