BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Merebaknya pandemi COVID-19, menjadi pemacu bagi PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)meluncurkan PRUSolusi Sehat dan PRUSolusi Sehat Syariah.
President Director Prudential Indonesia,Jens Reisch dalam acara webinar peluncuran produk terbarunya mengatakan, PRUSolusi Sehat dan PRUSolusi Sehat Syariah merupakan asuransi kesehatan murni tanpa komponen investasi.
“Pandemi COVID-19 mengajarkan kita bahwa risiko kesehatan bisa menyerang kapan saja tanpa diprediksi, dan dapat berdampak pada finansial keluarga. PRUSolusi Sehat dan PRUSolusi Sehat Syariah sebagai solusi asuransi kesehatan murni yang terjangkau dan terfokus pada perlindungan kesehatan,” ujarnya.
Di masa mendatang, nasabah juga dapat meng-upgrade polis mereka guna mendapatkan tambahan manfaat yang makin menyeluruh, termasuk investasi.
“Dengan segala dampak yang terasa jelas selama COVID-19, masyarakat harus bijak merencanakan keuangan, terutama untuk mempersiapkan perlindungan kesehatan,” dipaparkan Prof. Budi Hidayat, SKM, MPPM, PhD selaku pakar ekonomi dan asuransi kesehatan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Menurutnya, tantangan kesehatan yang kini semakin kompleks, melahirkan sejumlah risiko sakit. Sehingga perencanaan keuangan yang tepat menjadi krusial, agar terhindar dari pengeluaran katastropik, yaitu ketika rumah tangga membelanjakan lebih dari 10% total pendapatan mereka, diukur dari tingkat konsumsi, untuk perawatan kesehatan.
Faktanya, pada 2013 lalu, ada 4,2% penduduk (10,5 juta jiwa) membelanjakan lebih dari 10% total pendapatan mereka untuk biaya kesehatan. Angka ini naik menjadi 4,5% (atau 11,8 juta jiwa) pada 2017.
“Peluang kejadian belanja katastropik rumah tangga semakin tinggi, ketika ada anggota keluarga yang membutuhkan pelayanan rawat inap. Pada 2017. Misalnya, kejadian belanja katastropik akibat risiko sakit di antara pasien yang butuh layanan rawat inap mencapai 27,9% (3,1 juta jiwa). Jika tidak disiasati dengan baik, maka pengeluaran katastropik yang merapuhkan kondisi finansial keluarga, berpotensi terjadi pada siapa saja, tanpa pandang bulu,” lanjut Prof. Budi.
Oleh karena itu, asuransi kesehatan dengan harga terjangkau dan memiliki manfaat komplit sangat dibutuhkan, agar dapat melindungi kestabilan finansial di tengah biaya rumah sakit yang terus meningkat. Pada 2019, kenaikan biaya rumah sakit Indonesia diperkirakan meningkat 10,8% dari 2018, lebih tinggi dibandingkan beberapa negara Asia lainnya. Nur Rachmat