BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sulawesi Bagian Selatan (DJBC Sulbagsel), Djaka Kusmartata menyebutkan, Devisa Ekspor selama 10 bulan di 2024 (01 Januari hingga 31 Oktober 2024), mencapai 4,4 US Dolar. Sementara Devisa Impor mencapai 2,5 US Dolar
“Rasio Devisa Ekspor Impor 1,76,” ujar Djaka saat memaparkan kinerja Kanwil DJBC Sulbagsel pada acara Media Gathering di Aula Latimojong Kanwil DJBC Sulbagsel, Kamis (14/11/2024).
Djaka menyebutkan, 5 komoditi ekspor terbesar di wilayah Sulbagsel yang mewilayahi Sulawesi Selatan, Barat dan Sulawesi Tenggara diantaranya paduan fero dengan devisa ekspor sebesar Rp2,7 miliar, kemudian mate nikel, sinter oksida nikel dan produk-antara lainnya dari metalurgi nikel dengan devisa ekspor sebesar Rp780,4 juta.
Baja stainless berbentuk ingot atau bentuk asal lainnya, produk setengah jadi dari baja stainless dengan devisa ekspor sebesar Rp584,4 juta, rumput laut dan ganggang lainnya dengan devisa Rp105,8 miliar dan semen portland, semen alumina, semen terak dengan devisa ekspor sebesar Rp38,1 juta
Sedangkan 5 komoditi impor terbesar diantaranya minyak petroleum batu bara, gandum dan meslin, bungkil dan residu, dan minyak kacang kedelai, kokas dan semi-kokas dari batu bara, dari lignit atau dari tanah gemuk, diaglomerasi maupun tidak, retort carbon,” sebut Djaka.
Bali Putra