BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Negeri Makassar menyelenggarakan kegiatan sidang senat terbuka penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019 dan kuliah umum, di Balairung I wayan Bhendi, Kampus Poltekpar Negeri Makassar, Tanjung Bunga Makassar, Senin (6/8/2018).
Kuliah Umum dibawakan oleh Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaaan Kementerian Pariwisata Ir. Rizki Handayani Mustafa, MBTM. Kegiatan tersebut diawali dengan pembukaan sidang terbuka dipimpin Ketua Senat Akademik Poltekpar Negeri Makassar Drs. Muhammad Arifin, M.Pd. Kemudian dilanjutkan dengan Laporan ketua panitia penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019 H Herry Rachmat Widjaja, MM.Par.
Dalam laporannya Herry mengatakan, total jumlah Mahasiswa yang diterima melalui Jalur SBMPTNP dan SMM 609 orang. Sehingga total keseluruhan mahasiswa Politeknik Pariwisata Makassar Tahun 2018 ini sebanyak 2.092 Mahasiswa, meningkat dari 1.485 orang atau setara dengan 41%.
Saat membawakan kuliah umum, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaaan Kementerian Pariwisata Ir. Rizki Handayani Mustafa, MBTM mengimbau mahasiswa Poltekpar Negeri Makassar untuk mempelajari digital tourism. “Mahasiswa harus mampu adaptif terhadap perkembangan digital tourism. Karena zaman sekarang sudah berubah,” tuturnya.
Saat ini, pemerintah memang tengah menyiapkan langkah-langkah dalam menghadapi digital ekonomi. Dan digital tourism merupakan bagian dari itu.
Senada dengan Rizki, Direktur Poltekpar Negeri Makassar Muhadjir Suni, mengharapkan mahasiswa dari kampus vokasi, diberi keterampilan yang tidak diberikan di kampus akademik. “Kalian dibekali oleh ilmu dan keterampilan. Maka nikmatilah ilmu dan proses kuliah yg kalian dapatkan” tambahnya.
Dikatakan Muhadjir, para lulusan kampus pariwisata merupakan front liner bagi pariwisata Indonesia juga harus meningkatkan kemampuan berbahasa asing. Seluruh mahasiswa juga harus aktif mencari sendiri, mengenai informasi kejadian terkini yang ada di dunia melalu pemanfaatan internet.
“Kalian diharapkan bukan hanya memajukan wilayah Sulawesi Selatan, tetapi juga hingga menguasai Wilayah Timur Indonesia. Selain itu alumni Poltekpar harus bisa menjadi entrepreneur, terkhusus bidang food and beverage, agar tidak berfikir hanya menjadi pekerja. Namun harus menjadi pengusaha dan menghadirkan lapangan kerja. Saya juga mengharapkan agar mahasiswa dapat dikirim untuk mengikuti kompetisi di tingkat internasional, minimal tingkat regional ASEAN,” tutupnya. / Nur Rachmat