BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Pemerintah menargetkan penyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 120 triliun pada 2018 mendatang, dengan bunga diturunkan menjadi 7 persen dari sebelumnya 9 persen per tahun. Dari target itu, 50 persen di antaranya atau sebesar Rp 60 triliun akan dialokasikan kepada sektor produktif.
“Ini sudah diputuskan di KKSK (Komite Kebijakan Sektor Keuangan), adanya subsidi bunga ini harus memberikan added value bagi UMKM,” ujar AA.Puspayoga, Menteri Koperasi dan UMKM kepada Bisnis Sulawesi di Makassar, disela-sela transit dari Sulbar menuju Denpasar, belum lama ini.
Ia mengatakan, dengan menyasar sektor produktif seperti manufaktur, agribisnis maupun pertanian, maka dampak terhadap kontribusi PDB (Produk Domestik Bruto) akan semakin besar sekaligus memberikan nilai tambah, dan penyerapan tenaga kerja. Terlebih, saat ini jumlah UMKM di Indonesia mencapai 59 juta. “Apalagi data Bank Indonesia menunjukkan dari jumlah itu baru 19,1 persen yang tersentuh oleh bank, artinya masih 80,9 persen yang belum diakses perbankan,” ungkapnya.
Dengan demikian, diperlukan upaya lebih keras agar pelaku usaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bisa mendapatkan akses layanan perbankan seperti pembiayaan guna mengembangkan usahanya.
Puspayoga mengatakan, salah satu upayanya adalah mengoptimalkan layanan Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) dalam membimbing UMKM untuk bisa mendapatkan layanan perbankan. Ketua KKMB Nasional, Bambang Suharto mengatakan, sepanjang tahun 2016 hingga 2017, KKMB membantu menfasilitasi 2.500 IUMK (ijin usaha mikro kecil), membantu menfasilitasi sertifikat halal bagi 150 UMKM, akses penjualan online bagi 575 pengusaha, dan akses KUR bagi 470 UMKM.
Berdasarkan data Kemenkop, realisasi penyaluran KUR sampai dengan Agustus 2017 telah mencapai Rp 61,14 triliun (55,6 persen) kepada kepada 2.734.490 debitur dari target yang dicanangkan Rp106,6 triliun. /Mohamad Rusman