Bukti Kehadiran Negara, 145 Warga Prasejahtera di Makassar dapat Sambungan Listrik PLN Gratis

94
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono (kiri), Darmawati (dua dari kiri), Anggota DPR RI Komisi VII, Ridwan Andi Wittiri (ketiga dari kiri), Koordinator Perlindungan Konsumen dan Usaha Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan, Ainul Wafa (ketiga dari kanan), dan Staf Ahli Direksi Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), Nimrod Gordon saat menyalakan secara simbolis Bantuan Pasang Baru Listrik gratis di Kota Makassar (30/08/2024). POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Sebanyak 145 keluarga prasejahtera di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mendapatkan bantuan sambungan listrik gratis melalui Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang disalurkan PT PLN (Persero). Bantuan yang disalurkan ke tujuh kecamatan di Kota Makassar ini merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pemerataan akses dan percepatan penyediaan tenaga listrik.

Seorang penerima manfaat BPBL, Tasinong (55), bersyukur atas bantuan dari pemerintah tersebut. Ibu rumah tangga tersebut kini memiliki listrik sendiri dan tidak lagi bergantung pada sambungan listrik dari tetangga.

“Selama ini kami mendapatkan listrik dengan menumpang ke tetangga dan membayar sebesar Rp 60 ribu setiap bulan. Sekarang sudah ada listrik sendiri, sehingga lebih nyaman dan tidak perlu menyalur listrik lagi,” ujar Tasinong.

Rona bahagia Tasinong, penerima manfaat program BPBL saat listrik di rumahnya dinyalakan secara simbolis (30/08/2024). POTO : ISTIMEWA

Hal sama disampaikan Darmawati (33), yang turut berterima kasih atas bantuan pasang baru listrik gratis di rumahnya. Ke depannya, dengan adanya listrik, ia mengaku bisa berjualan di depan rumah. “Mudah-mudahan ini dapat membantu perekonomian kami,” ujarnya.

Apresiasi juga datang dari Anggota DPR RI Komisi VII, Ridwan Andi Wittiri, yang hadir dalam penyalaan program BPBL di Jl. Malengkeri III, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Jumat (30/08/2024). Ridwan menekankan pentingnya kehadiran listrik sebagai penggerak roda kehidupan masyarakat.

“Kita semua sangat mendukung program ini, karena listrik merupakan kebutuhan utama masyarakat. Mohon masyarakat dapat memanfaatkan sebaik-baiknya secara aman, dan mudah-mudahan bermanfaat untuk menunjang kehidupan sehari-hari,” pungkas Ridwan.

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Perlindungan Konsumen dan Usaha Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Ainul Wafa, mengatakan bahwa pemerintah akan terus melanjutkan program BPBL untuk masyarakat prasejahtera, khususnya di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).

Baca Juga :   "PRAKARSA" FT Unibos Siap Bentuk Kader Intelektual Berjiwa Kepemimpinan

“Selain meningkatkan rasio elektrifikasi, harapannya program ini juga dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat. Calon penerima BPBL merupakan warga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), berada di wilayah 3T, dan telah mendapat validasi dari kepala desa setempat,” kata Ainul.

Senada dengan hal tersebut, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Makassar, Fathur Rahim, juga mengapresiasi program pemerintah ini. “Listrik menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Semoga program yang dibutuhkan oleh masyarakat ini dapat membawa berkah bagi kita semua,” ujar Fathur Rahim.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, menyampaikan komitmen PLN untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam menyalurkan program BPBL. Ia menuturkan bahwa, khusus di Provinsi Sulawesi Selatan, PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara dan pemegang mandat di bidang ketenagalistrikan akan menyalurkan bantuan tersebut kepada 3.387 warga prasejahtera di Sulawesi Selatan. Hal ini juga merupakan wujud keadilan energi dan upaya mewujudkan rasio elektrifikasi 100 persen.

“Kami percaya bahwa hadirnya listrik dapat meningkatkan produktivitas dan taraf ekonomi masyarakat. Selain itu, yang tak kalah penting, anak-anak juga dapat semakin efektif dalam belajar. Kami turut berbahagia dapat menjadi bagian dari program ini dan melihat senyum masyarakat yang telah menikmati listrik,” pungkas Budiono.

Dirinya mencatat, hingga Juli 2024, rasio elektrifikasi telah mencapai 99,99% di Sulawesi Selatan, dan khusus di Kota Makassar juga telah mencapai 99,99%.

Editor : Bali Putra