BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Bersepeda adalah sebuah kegiatan olahraga yang mengandung unsur rekreasi. Menurut General Manager Hotel Santika Makassar, Yuli Priyono, sepeda itu gaya hidup.
Apalagi jika sepeda yang dikendarai itu punHobi bersepeda dimulai sejak 5 tahun yang lalu, pada saat itu bapak yang juga hobi olahraga lari ini mulai bertugas di Makassar. Untuk jenis, ia lebih memilih menggunakan sepeda lipat.
“Pada waktu sudah bertugas di makassar, pas weekend saya bersepeda mengelilingi Kota Makassar. Waktu itu beraktivitas seorang diri, di dekat pantai losari bertemu seseorang yang juga bersepeda, dan menggunakan sepeda lipat. Dari situ kami selalu ngumpul, lalu memutuskan untuk membuat komunitas sepeda lipat Makassar, yang lebih dikenal dengan sebutan SLIM,” jelasnya.
Banyak manfaat menggunakan sepeda, khususnya dalam menjaga kelestarian lingkungan. Pertama menurut Yuli, dapat mengurangi polusi, karena tidak menggunakan bahan bakar seperti kendaraan bermotor.
Kedua, badan menjadi sehat. Untuk menjalankan sepeda, pengendara harus mengayung sepeda, hal ini memacu jantung untuk berdetak lebih kencang, sehingga kalori dalam tubuh akan cepat terbakar. Ketiga biaya perawatan sepeda lipat tidak terlalu besar. Itu karena spare part yang di ganti tidak banyak, seperti ban, rem dan gear. Keuntungannya lagi sepeda lipat bisa di bawa kemana-mana , karena dapat dilipat dan dapat dibawa kemana-mana, baik di dalam mobil maupun pesawat.
Terakhir, sepeda lipat tidak memakan banyak ruangan untuk menyimpan. Karena dapat dilipat, pemilik dapat menaruhnya di sudut ruangan, di kolong kursi atau tempat tidur.
“Kalau dari segi harga, bermacam-macam. Itu tergantung dari jenis dan merek sepeda. Tapi kalau menurut saya harga itu nomor 2, yang utama adalah manfaat dan kenyamaanan dari sepeda tersebut,” tutupnya./Komang Ayu