BISNIS SULAWESI, MAKASSAR — Lebaran adalah nama lain dari Hari Raya Idul Fitri, dirayakan setiap tahun atau setiap bulan Syawal, setelah sebulan umat Muslim melaksanakan puasa di bulan Ramadan. Saat itu, umat Muslim umumnya saling bersalam-salaman dan bermaaf-maafan dengan tetangganya, juga keluarganya, setelah menunaikan Salat Ied.
Ketika Lebaran tiba, sudah biasa umat Muslim melakukan kegiatan “mudik”, yaitu pergi ke kampung halamannya, untuk berkumpul dengan sanak saudara atau keluarga, khususnya bagi yang tinggal di kota besar seperti Makassar.
Angkutan darat dan udara akan menjadi primadona pilihan masyarakat saat melakukan mudik Lebaran 2019, meskipun angkutan laut juga memiliki kesempatan yang sama. Moda angkutan darat memiliki perubahan signifikan, dengan adanya penambahan ruas jalan raya dan jalan tol yang sangat masif, sehingga antusiasme semakin tinggi. Antisipasi menjadi rendah berkaitan dengan isu soal kemacetan dan keselamatan, karena ketersediaan ruas jalan yang memadai dan perbaikan jalan yang telah dilakukan oleh pemerintah jauh hari sebelum hari raya tiba.
Mahalnya tiket pesawat, tentu berpeluang dapat mengalihkan masyarakat menggunakan transportasi darat dan laut saat mudik lebaran tahun ini. Itu dikarenakan pembenahan transportasi darat, seperti memperbanyak rest area di jalan tol dan rambu-rambu lalu lintas, untuk mencegah kecelakaan. Perbaikan sarana di pelabuhan juga sudah dilakukan, untuk semakin membuat masyarakat terlayani dengan baik.
Salah satu peluang bisnis transportasi menjelang lebaran adalah penjualan dan penyewaan kendaraan, baik roda 2 maupun roda 4. Masyarakat akan membutuhkan sarana transportasi untuk pergi ke suatu lokasi. Dengan kendaraan baru, tentu akan meningkatkan kenyamanan dan tentu juga status sosial kepada sanak keluarga dan tetangga.
Namun bagi yang belum memiliki dana yang cukup, maka alternatif sewa dan menggunakan transportasi publik milik pemerintah dan swasta, menjadi sesuatu pilihan yang menarik. Penggunaan transportasi darat seperti bus, juga menjadi sarana alternatif dalam menjangkau daerah tertentu sesuai rute perjalanan yang disediakan.
Khusus di Sulsel, dengan belum adanya sarana kereta api yang memadai, masyarakat akan cenderung memilih menggunakan transportasi kendaraan motor atau mobil pribadi, agar lebih leluasa dalam melakukan perjalanan menuju suatu tempat tertentu. Bagi masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi, tentu perlu melakukan perencanaan jauh hari, dengan memesan tiket pesawat, bus, atau kapal laut sebagai sarana transportasi.
Dari sisi pengusaha transportasi (pelaku usaha bisnis transportasi), tentu akan melakukan persiapan dengan perbaikan sarana kendaraan dengan baik, dan memberikan harga yang sekiranya terjangkau oleh masyarakat. Di samping itu juga dapat menawarkan paket bonus atau berhadiah bagi pemesan tiket lebih awal, dengan diskon tertentu.
Perbaikan terhadap kantor pelayanan penjualan tiket, dan waktu menunggu keberangkatan, juga diperlukan agar masyarakat merasa nyaman. Kontak informasi berupa pemasaran tiket, baik secara langsung atau online, senantiasa digunakan untuk mengefektifkan layanan. Penyediaan sarana bengkel bagi kendaraan yang akan digunakan untuk bepergian, juga disiapkan dalam upaya melayani masyarakat melakukan servis kendaraan sebelum digunakan, sehingga dapat menjamin kelancaran selama perjalanan mudik.
Semoga sarana transportasi menjelang lebaran dapat disiapkan, dan dipenuhi untuk tujuan kesuatu tempat, dan masyarakat dapat memilih serta menikmati sarana transportasi tersebut dengan baik. Semoga pula para pelaku bisnis dapat melihat peluang tersebut dengan menawarkan berbagai macam sarana transportasi dan meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.
Penulis: Tri Suswanto Saptadi – Dosen Informatika, Ekonomi dan Bisnis Universitas Atma Jaya Makassar