BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Sama halnya di kota-kota besar lainnya, Kota Makassar terus mengalami pembangunan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu indikatornya adalah pembangunan property yang makin padat terutama di beberapa lokasi di dalam Kota Makassar.
Pertumbuhan pembangunan perumahan seiring dengan pembangunan property terutama pembangunan Ruko atau rumah toko. Maraknya pembangunan ruko di Makassar saat ini menunjukkan makin bergairahnya perekonomian daerah.
“Memang bisnis ruko sangat menjanjikan dan menguntungkan, tahun lalu saya telah membangun 8 unit ruko dan hingga saat ini sudah terjual 7 unit ,”kata H Zainuddin, Direktur CV Usaha Jaya Makassar.
Menurut dia, pembangunan ruko di Makassar cukup pesat sehingga dalam mencari lokasi pembangunan ruko di tengah perkotaan menjadi sulit. Lahan yang tersedia umumnya berada di pinggiran kota seperti di Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Kecamatan Tamalate, Kecamatan Tamalanrea dan Biringkanaya.
Dia berharap Pemerintah Kota Makassar tak mempersulit berbagai perizinan yang dibutuhkan oleh pengusaha property.Mulai dari izin mendirikan bangunan, izin usaha lainnya.
Seorang pengusaha property lainnya, Jamaluddin Jafar mengemukakan bisnis ruko di Makassar terus tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Jafar, permintaan pasar ruko di Makassar cukup tinggi.
Sehingga dari kondisi itu, pengusaha property menangkap peluang bisnis yang besar itu dengan membangun beberapa unit ruko di sejumlah lokasi pinggiran kota Makassar.
“Menjual ruko lebih cepat daripada menjual perumahan, karena ruko itu banyak permintaan dari kalangan pengusaha atau pedagang yang membutuhkan tempat untuk berjualan,”kata Jamaluddin.
Menurut dia, harga ruko di Makassar terus mengalami kenaikan setiap tahunnya berkisar 10 persen sehingga sangat menarik dijadikan salah satu cara berinvestasi jangka panjang.
Untuk ruko berlantai yang berada dalam kawasan pinggiran kota seperti Antang Kecamatan Manggala, Kecamatan Tamalate, Tamalanrea dan biringkanaya dijual seharga 900 juta hingga Rp 1,2 miliar per unit. / indra