BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Seiring dengan kemajuan kota Makassar dengan pertumbuhan ekonomi yang besar, membuat tingkat kepercayaan investor semakin bertumbuh. Wisausaha baru yang menanamkan modalnya bisa dikatakan setiap minggu pasti ada.
Apalagi dengan bisnis kuliner yang semakin menggoda para investor, diyakini akan mendatangkan untung lebih cepat dibandingkan jenis usaha yang lain. Bukan hanya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), pemodal besar pun ramai-ramai masuk Makassar.
Dari sekian banyak jenis kuliner, yang mengalami pertumbuhan cukup signifikan belakangan ini yaitu yang ‘bermain’ pada segmentasi makanan internasional. Dapat dilihat, hampir setiap ruas jalan sudah dibuka jajanan makanan berlabel internasional, baik Western, Chinese, Japanese, Italian maupun yang berasal dari timur tengah.
Bentuk usahanya pun beragam, bukan hanya waralaba, tidak sedikit pula yang mengusung merek sendiri, dan memboyong para Chef yang juga berasal dari luar Indonesia, untuk meracik makanan yang akan dijual. Makanan internasional itu sebagian besar menempati hotel sebagai tempat berjualan. Tapi tidak sedikit juga ditawarkan melalui restoran.
Seperti yang ada di Four Points by Sheraton Makassar, membuka sebuah restoran di lantai duanya dengan nama yaitu Golden Asian Restaurant. Ilham SVL Putra mengatakan, outlet yang dikelola oleh hotelnya itu mulai buka sejak 2015, menyajikan beraneka macam makanan asal negeri Tiongkok.
Jenis makanan yang ditawarkan cukup variatif, mulai dari aneka Suki, Teppanyaki dan Dinsum. Harganya mulai dari Rp 14.800 per-item untuk suki, hingga Rp 155.000 per paket. Keberadaan Golden Asian Restaurant diakui bapak yang akrab disapa Ilo ini, dapat memberikan kontribusi hingga 80 persen, untuk mendukung tingkat okupansi hotel.
“Golden Asian Restaurant sangat membantu okupansi, karena kalau hotel hanya mengandalkan penjualan kamar, pasti agak sulit tercapai,” ungkapnya.
Tidak mau kalah dengan hotel, restoran yang berlokasi di Jalan Sungai Saddang ini juga menjajakan makanan internasional. Sesuai dengan namanya Bollywood Kafe and Resto, tempat ini menjual aneka macam olahan kuliner khas India.
Menurut pemiliknya, Fitrah Syahrif, meskipun baru ia tetap optimis dapat diterima oleh masyarakat Makassar. Apalagi tidak sedikit masyarakat Makassar yang menyukai film produk Bollywood.
Untuk membuka restoran ini, ia tak sendiri, tapi juga mengajak temannya yang memang berlatar pengusaha asal India. Dengan menyiapkan nilai investasi sekitar Rp 200 jutaan, kafe ini menyasar segmen semua kalangan usia dan profesi. Harga menu dibanderol cukup murah, mulai Rp 8 ribu hingga Rp 50 ribu.
“Untuk menyukseskan rumah makan, kami sengaja mendatangkan Chef langsung dari India. Harapannya masyarakat akan mendapatkan taste makanan yang autentic,” tuturnya. /Nur Rachmat, Komang Ayu