Bijak Gunakan Paylater, Agar Aman Finansialmu

200
POTO : ISTIMEWA

BISNISSULAWESI.COM, TOJO UNAUNA  – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, kembali dilaksanakan secara virtual pada 16 November 2021 di Tojo Unauna, Sulawesi Tengah.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Awas Tekor! Pintar dan Bijak Bertransaksi Digital”.

Program kali ini menghadirkan 990 peserta,  dan empat narasumber yang terdiri dari startup ecosystem builder, Patrice Sagay; dosen STIE Widya Darma Kotamobagu, Nur Rezkowati; presenter dan penyiar radio, Metha Margaretha; dan redaktur eksekutif Ligo.id, Arfan Dalanggo. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Muh Ansari selaku relawan Mafindo. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Patrice Sagay selaku pemateri pertama membawakan tema “Go Cashless: Jenis-jenis Transaksi Digital di Era New Normal”. Menurut dia, beberapa kendala transaksi di masa lampau adalah ketinggalan dompet, tidak ada uang pecahan atau kembalian, dan kesulitan menemukan ATM. Ini menjadi sejumlah alasan pembayaran harus menuju digital. Kelebihan pembayaran nontunai di antaranya hemat waktu dan praktis, tidak perlu antre lama, menekan tindak kejahatan, tidak perlu kembalian, dan lebih mudah atur pengeluaran.

Berikutnya, Nur Rezkowati menyampaikan materi “Memahami Aturan Bertransaksi di Dunia Digital”. Ia mengatakan, etika bisnis bertransaksi di dunia digital adalah harus jujur, ramah, menepati janji, responsif, dan tidak menyalahgunakan data pembeli.

“Sebelum bertransaksi digital, perlu dilakukan yaitu unduh aplikasi dari versi resminya, perhatikan perusahaannya, ketahui reputasi penjual, cek informasi produk, dan simpan bukti transaksi,” terang Nur Rezkowati.

Baca Juga :   Karantina Ikan Makassar Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila

Sebagai pemateri ketiga, Metha Margaretha membawakan tema “Peran Literasi Digital untuk Mengubah Mindset Konsumtif menjadi Lebih Produktif”. Promo yang bertebaran di lokapasar memang memicu gaya hidup konsumtif. Untuk itulah diperlukan kemampuan membedakan kebutuhan dan keinginan, serta komitmen untuk bijak dalam memanfaatkan kemudahan transaksi digital.

Adapun Arfan Dalanggo, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema “Fitur Pay Later Transaksi Berbasis Online Baru, Amankah?” Secara sederhana, paylater adalah layanan cicilan tanpa kartu kredit. Cara mengecek keamanan fitur ini, bisa dilakukan dengan memeriksa nama pengembang, lihat tanggal publikasi, periksa ejaan, waspadai promo tidak wajar, terdaftar resmi di OJK, aplikasinya punya ulasan, menjaga kerahasiaan data pribadi, fitur registrasi wajar, dan bunga wajar.

“Tips transaksi digital aman yaitu cek aplikasi, jumlah transaksi sesuai, simpan bukti pembayaran, dan laporkan apabila ada yang janggal,” pungkasnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Antusiasme para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber dihargai panitia dengan memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak,  karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. Salah satu pertanyaannya, “Apa risiko terburuk bagi milenial yang selalu membayar e-commerce menggunakan metode paylater? ” tanya Muhammad Fadel kepada Patrice Sagay.

“Paylater adalah pembayaran cicilan dengan bunga. Kalau dirasa menjadi berbahaya tentu berkaitan dengan pendapatan. Pendapatan orang juga beda-beda. Tapi bisa diketahui risikonya, misal kalau gagal bayar, akan berdampak di BI checking. Kalau mau punya pinjaman di kemudian hari akan susah kalau belum melunasi utang lama. Kemudian, kalau memaksakan diri semua pembelian pakai paylater, itu akan jadi risiko kedua,” ujarnya.

Baca Juga :   Asisten I Aslam Patonangi Terima Kunjungan Dubes Belgia, Bahas Peluang Kerjasama

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.