BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Bank Indonesia (BI) gelar Pekan Ekonomi Syariah (Pesyar) 2023, 20 Maret hingga 15 April 2023 dengan tiga kegiatan utama. Peluncuran Zona Kawasan Halal, Aman, dan Sehat (KHAS) Lego-Lego dan pelepasan ekspor halal bersama Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, showcasing produk modest fashion pada kegiatan Trend Hijab x IN2MOTIONFEST dan pelatihan pelaku usaha halal.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Causa Iman Karana mengatakan, Pesyar Sulawesi Selatan 2023 merupakan rangkaian menuju Festival Ekonomi dan Keuangan Syariah Kawasan Timur Indonesia (Fesyar KTI), yang akan dilaksanakan di Kalimantan, 26 Mei mendatang.
Peluncuran zona KHAS, kolaborasi BI dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), dilaksanakan di Kawasan Lego Lego, Senin (3/4/2023).
Zona KHAS Lego-lego diharapkan menjadi kawasan percontohan ekonomi syariah terpadu, meliputi pengembangan rantai nilai halal dan kawasan wisata syariah, di wilayah KTI maupun nasional.
“Peluncuran zona KHAS diharapkan mendorong pembentukan zona KHAS lain. Mengingat potensi pengembangan ekonomi syariah di Sulawesi Selatan, besar. Wilayah yang luas, demografi penduduk, dan dukungan sumber daya alam membuat Sulawesi Selatan sangat potensial, dalam pengembangan rantai nilai halal,” ungkap Causa Iman.
Rangkaian Pesyar 2023 juga menghadirkan showcasing produk modest fashion melalui event Trend Hijab x IN2MOTIONFEST di sebuah hotel di Makassar, 7-16 April 2023. Ini bisa menjadi stimulus utama pengembangan modest fashion muslim sekaligus mendorong peningkatan kualitas dari fashion daerah, agar dapat diterima dan bersaing di pasar internasional.
“Berdasarkan penilaian indikator ekonomi syariah global, Indonesia memiliki keunggulan dan menduduki peringkat ketiga dunia pada sektor modest fashion,” jelasnya.
Sementara pelatihan pelaku usaha halal, di mana Bank Indonesia bersama stakeholders menginisiasi pendampingan sertifikasi halal, pelatihan bagi pendamping dan penyelia halal, pelatihan juru sembelih halal, dan pendampingan sertifikasi Rumah Potong Ayam (RPA). Ini dilakukan, untuk menjamin kehalalan produk, sekaligus mendorong pengembangan rantai nilai halal berkelanjutan.
“Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Sulawei Selatan butuh dukungan, sinergi, dan kolaborasi berbagai pihak. Perlu ada jalinan kerja sama yang baik (ukhuwwah) antara pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, pemuka agama, akademisi, media massa, dan seluruh elemen masyarakat,” harap Causa Iman
Nur Rachmat