BISNISSULAWESI.COM MAKASSAR – Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Presidensi G-20 Indonesia 2022, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (BI Sulsel) menyelenggarakan talkshow secara virtual dengan tema “Ekosistem Ekonomi Digital Indonesia: Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Kuat Melalui Inklusivitas” Senin (21/3/2022).
Acara ini diselenggarakan, untuk memberikan pemahaman kepada para pelaku usaha dan masyarakat, terkait urgensi dan potensi optimalisasi teknologi digital, dalam mengakselerasi kinerja usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (BI Sulsel), Causa Iman Karana mengatakan, digitalisasi terus berkembang pesat di berbagai aspek kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, baik pada tingkat global, nasional, maupun lokal.
“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, di seluruh provinsi di Indonesia, secara rata-rata 44,5% penduduk Indonesia telah menggunakan internet,” ujarnya.
Sementara itu, lanjut Causa Iman, di Sulawesi Selatan sendiri, secara rata-rata 43,91% penduduk merupakan pengguna internet. Lebih jauh, sektor telekomunikasi di Sulsel tumbuh 6,4% pada tahun 2021. “Kinerja sektor ini juga diprakirakan akan terus meningkat sejalan dengan perkembangan sistem pembayaran, perluasan pasar e-commerce, maupun peningkatan pemanfaatan digitalisasi di berbagai sektor,” tuturnya.
Lanjut Causa Iman, digitalisasi pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, diharapkan bisa menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi, diantaranya melalui optimalisasi teknologi tepat guna, sehingga bisa meningkatkan produktivitas lapangan usaha, penyediaan akses informasi secara cepat dan efektif, sehingga bisa menurunkan biaya transaksi, maupun pembukaan akses informasi dan pemasaran sehingga para pelaku usaha, termasuk UMKM, bisa terintegrasi dengan pasar global.
Namun demikian menurutnya, adopsi digital oleh lapangan usaha belum secepat yang diharapkan. Terdapat kesenjangan antara usaha skala kecil-menengah dan usaha skala besar, terkait penggunaan teknologi digital dalam pengembangan usaha.
“Pemanfaatan transaksi elektronik dalam aktivitas ekonomi masyarakat, juga perlu ditingkatkan. Khususnya pada berbagai kegiatan pendorong perekonomian, antara lain: perbelanjaan, makan minum, dan transportasi,” tegasnya.
Acara ini diawali dengan penyampaian Leader’s Insight oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo; Keynote Speech_ oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono.
Kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama 5 (lima) orang narasumber, yakni: Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi Badan Usaha di Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo), Dhia Anugrah Febriansa; Senior Research Associate Indonesia Financial Group, Ibrahim Kholilul Rohman; Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin sekaligus Perwakilan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Makassar, Andi Nur Bau Massepe; Operational Senior Manager Regional Enterprise, Government, Business Service Divisi Telkom Regional VII, Feronika; dan CEO PT Hensel Davest Indonesia, Hendra David.
Nur Rachmat