BI Bekerjasama BRIN, Identifikasi Hambatan Masuknya PMA ke Sulsel

178
POTO : ISTIMEWA

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan bekerjasama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)  melakukan diseminasi kajian “The Most Binding Constraint on Foreign Direct Investment in South Sulawesi”.

Kegiatan diseminasi dibuka Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan, Ir. H. Sulkaf Latief. Kajian tersebut bertujuan mengidentifikasi hambatan utama masuknya Penanaman Modal Asing (PMA) ke Sulawesi Selatan.

Kepala Perwakilan BI Sulsel, Causa Iman Karana menyebutkan, dalam kajian tersebut, identifikasi hambatan dan rekomendasi strategi peningkatan iklim investasi dilakukan menggunakan pendekatan PESTEL (Political/Politik, Economic/Ekonomi, Social/Sosial, Technology/Teknologi, Enviromental/Lingkungan dan Legal/Hukum). Hasil kajian menunjukkan nilai Indeks Hambatan Investasi (IHI) Provinsi Sulawesi Selatan pada 2022 sebesar 43,65 atau masuk dalam kategori hambatan sedang.

Hambatan tertinggi terdapat pada dimensi sosial, lingkungan dan ekonomi. Sedangkan nilai IHI terendah terdapat dalam dimensi teknologi, politik dan hukum. Mayoritas responden kajian memiliki rencana investasi (will explore dan likely to invest) di Sulawesi Selatan dan di Indonesia dalam 3 tahun mendatang dengan manufaktur sebagai sektor yang paling diminati.

Hasil kajian tersebut juga mengkonfirmasi pentingnya peran rekomendasi investasi (dari pemerintah, kolega bisnis ataupun Lembaga konsultan swasta) sebagai mediator antara dimensi PESTEL dan keputusan investor dalam menanamkan modalnya.

“Selain itu, terbangunnya kerjasama investasi dengan negara asal investor berpotensi meningkatkan peluang investor asing menanamkan modalnya di Sulawesi Selatan,” katanya.

Lebih lanjut, rekomendasi kebijakan berdasarkan hasil kajian mencakup pentingnya menjaga stabilitas politik, harmonisasi ketentuan hukum antara pusat dan daerah, penyediaan infrastruktur dasar, mendorong penguasaan teknologi tepat guna terutama bagi siswa-siswi sekolah kejuruan, mendorong pola pikir inventor untuk mahasiswa, sinergi dengan seluruh stakeholder termasuk LSM dan tokoh masyarakat, dan meningkatkan pengawasan fasilitas instalasi pengolahan air limbah untuk meminimalisir dampak negatif aktivitas industri.

Baca Juga :   Danny Pomanto, Diundang Khusus Presiden Jokowi untuk Jamu Makan Malam Peserta "World Water Forum 2024" di Bali

“Diseminasi hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan mendorong peningkatan investasi di Sulawesi Selatan,” pungkasnya.

Bali Putra