BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar), Darwisman bersama jajaran bertemu Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Fadjry Djufry di Kantor Gubernur, Kamis (09/01/2025). Dalam pertemuan tersebut, Darwisman memastikan OJK terus mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulsel.
“OJK akan terus mendorong perekomian di Sulsel. Tentunya berkolaborasi dan bersinergi dengan Pemprov Sulsel dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah,” ungkap Darwisman ke hadapan Pj Gubernur yang saat itu didampingi sejumlah pejabat.
Selain Kepala OJK Sulselbar Darwisman, hadir juga dalam pertemuan, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan, Budi Susetiyo, Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Arif Machfoed, Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2, Mulyana, dan Analis Senior Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Indra Natsir Dahlan.
Darwisman mengaku bersyukur dapat beraudiensi dengan Pj Gubernur dan jajaran sekaligus memberikan perkembangan terkini kinerja perbankan dan industri keuangan di Sulsel, yang menunjukkan pertumbuhan positif. Baik dari sisi perkembangan aset perbankan, juga dari sisi kredit masyarakat. Termasuk dipaparkan juga kinerja Bank Sulselbar yang menunjukkan tren poditif untuk mendukung ekonomi daerah.
Terkait perkembangan perbankan di Sulsel, hingga November 2024 tumbuh positif secara tahunan untuk aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan kredit masing-masing sebesar 8,38 persen, 8,69 persen dan 5,43 persen. Tingkat resiko yang terjaga di 2,90 persen dengan fungsi intermediasi (LDR) mencapai 123,28 persen.
Aset pada November 2023 sebesar Rp188,74 triliun dan November 2024 sebesar Rp204,55 triliun. Sedangkan, DPK pada November 2023 sebesar Rp124,89 triliun dan November 2024 sebesar Rp135,75 triliun. Adapun kredit pada November 2023 sebesar Rp155,89 triliun dan November 2024 sebesar Rp164,35 triliun.
Darwisman juga menjelaskan terkait pasar modal dan Industri Jasa Keuangan Non-Bank (IKNB) Sulsel. Di mana, tingkat inklusi masyarakat terhadap produk modal mengalami pertumbuhan cukup signifikan tercermin dari jumlah SID di Sulsel yang tumbuh 26,87 persen (yoy). Perkembangan IKNB di Sulsel juga menunjukkan pertumbuhan signifikan pada perusahaan pembiayaan, pegadaian dan fintech P2P lending, modal ventura, penjamin dan dana pensiun.
Sementara itu, Pj. Gubernur Fadjry menegaskan pentingnya peningkatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor pertanian di Sulsel guna mendukung swasembada pangan. “KUR untuk pertanian harusnya lebih banyak. Karena potensi pertanian kita sangat banyak,” ujar Fadjry.
Ia menaruh harapan, Sulsel bisa menjadi percontohan investasi dengan memberikan berbagai kemudahan yang diperlukan.
“Banyak hal yang perlu kita benahi,” katanya seraya mengaku optimis, dengan dukungan OJK, apa yang menjadi harapan, dapat terealisasi.
Editor : Bali Putra