BISNIS SULAWESI, MAKASSAR — Mengendarai mobil atau motor di bulan Ramadan sedikit berbeda, sebab fisik lebih cepat lelah karena asupan makanan dan minum berkurang.
Kendati demikian orang yang berpuasa harus bisa mempersiapkan diri agar ibadahnya tidak terganggu oleh aktivitas mengemudi, terutama saat menghadapi kemacetan. Selain menjaga emosi yang bisa ‘merusak’ ibadah puasa, pengendara harus bisa mengatur beberapa hal lain. Berikut tips pengemudi saat sedang berpuasa.
- Kendalikan emosi
Kemacetan biasa terjadi di waktu menjelang berbuka puasa. Kondisi itu cukup mengganggu karena setiap pengendara buru-buru ingin segera sampai di rumah untuk berbuka bersama keluarga. Karena ingin sampai di rumah, pengendara tidak memperdulikan orang lain.
Dalam kondisi itu banyak kecelakaan terjadi karena ulah pengendara yang kurang sabar.
- Tidak ngebut
Jaga kecepatan kendaraan yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan. Sebab fisik orang yang menjalani puasa tidak sebugar orang yang tidak berpuasa. Rasa kantuk bisa muncul ketika badan terasa tidak bugar. Karena itu berkendaralah dengan kecepatan wajar, karena pengemudi ketika puasa kemampuan spasial (melihat jarak, membaca kecepatan) biasanya tidak maksimal, hingga bisa menimbulkan reaksi menjadi lebih lambat.
- Tidur cukup
Di bulan puasa, jam tidur akan terpotong waktu sahur. Ini membuat pengendara lebih cepat lelah dan kurang berkonsentrasi. Karena itu maksimalkan waktu jam tidur dan kurangi aktivitas tidak bermanfaat yang bisa mengurangi waktu istirahat, seperti begadang.
Tidur yang cukup bisa menjadi solusi untuk menghindari rasa kantuk saat mengemudi.
- Santun berkendara
Selain menjaga emosi, cara lain adalah mengatur gaya mengemudi atau berkendara. Sebaiknya santun berkendara agar tidak mengganggu pengguna jalan lain dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Sumber : bisnisbandung.com