BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Sebagai upaya memberantas stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menegaskan sikap dan langkahnya, lewat upaya memasifkan edukasi memilih jajanan sehat bagi siswa SD.
Sebagai informasi, stunting merupakan kondisi tumbuh kembang anak yang tidak sesuai standar fase pertumbuhan anak.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Makassar, Muhammad Rheza, menyatakan, edukasi ini merupakan aksi kolaborasi lintas SKPD, di antaranya Dinas Pendidikan, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Kesehatan. Tidak ketinggalan, Tim Penggerak PKK Kota Makassar.
“Hari ini, SDN Monginsidi II merupakan sekolah kesembilan yang kami adakan edukasi bagaimana memilih jajanan sehat bagi anak-anak kita, yang berkaitan dengan upaya pemberantasan stunting,” ujarnya, Jumat (3/6/2022).
Banyaknya jajanan yang tidak memenuhi standar gizi, bahkan mengandung bahan yang buruk bagi pertumbuhan anak, kata Rheza, menjadi alasan utama untuk mengadakan edukasi ini.
“Karena seperti kita ketahui banyak jajanan yang tidak memenuhi nutrisi atau tidak bergizi yang gampang dibeli anak-anak kita, bahkan jika dikonsumsi jangka panjang bisa mengganggu kesehatan anak kita. Maka, dari itu edukasi ini kami anggap penting untuk anak-anak, sekalian untuk guru-guru,” jelasnya.
Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Jusuf Ismail, mengatakan, angka stunting di Makassar tergolong cukup tinggi, sehingga perlu upaya kolektif dan komprehensif untuk memberantasnya.
“Pemerintah punya program berantas stunting yang angkanya di Makassar cukup besar. Selain anak-anak harus pintar memilih makanan, sekolah harus juga memfasilitasi ketersediannya di kantin. Begitu juga orang tuanya di rumah harus siapkan makanan bergizi, tidak perlu mewah, yang biasa saja, yang penting bergizi,” jelas Indira.
Tidak hanya konsumsi makanan bergizi, kata Indira, perlu juga dibarengi dengan budaya perilaku hidup bersih dan sehat, baik di rumah, maupun di lingkungan sekolah.
“Perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS juga harus diterapkan, baik di rumah atau di sekolah,” katanya.
Marwiah Syam