BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Perkembangan teknologi aplikasi, game, web, IoT dam BoT, mau tidak mau harus terus diikuti secara aktif, agar tidak tertinggal dengan kemajuan teknologi dan komunikasi. Indutsri tersebut berkembangan pasat, memberikan dampak posituf di bidang ekonomi, sehingga ada kebutuhan untuk meningkatkan jumlah dan kualitas developer aplikasi dan game.
Game atau permainan elektronik yang menggunakan media komputer, smartphone maupun konsol seperti playstation semakin menjamur. Penggunaan smartphone yang semakin bertambah, berdampak pada peningkatan bisnis game di Indonesia. Hl ini berdampak pada munculnya profesi baru yakni game developer.
Menurut data dari Newzoo, industru game di Indonesia bernilai Rp 2,3 triliun, dan setiap tahun sekitar 100 game baru dilahirkan para developer game lokal. Ini merupakan kabar gembira, karena profesi sebagai developer game lokal sudah menjadi salah satu profesi yang dicari.
Makassar merupakan kota dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi di dunia, sebesar 7,9 persen pada 2017. Bank Indonesia (BI) memprediksi kembali menyentuk angka 7 pada tahun ini. Sayangnya, kontribusi sektor ekonomi kreatif digital masih kecil.
Kiprah developer lokal tanah air yang sukses menembus pasar internasional baru-baru ini seakan menjadi pembuka jalan bagi developer lainnya. Agar berkesinambungan dalam menembus pasar dunia, diperlukan upaya memperbanyak developer berkualitas di berbagai daerah. Salah satunya melalui pelaksanaan Bekraf Developer Day (BDD) di Makassar, yang digagas Deputi Infrastruktur Badan ekonomi kreatif (Bekraf).
“Penyelenggaraan BDD kali ini menjadi salah satu bentuk intervensi pemerintah, dalam menggairahkan kembali iklim industri dan ekonomi kreatif digital, agar berkembang cepat, sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Hari Santosa Sungkari, Deputi Infrastruktur Bekraf.
“Pada tahun 2015 pasar games di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar US$321. Ini merupakan kenaikan 56 persen dari hasil nilai pasar di tahun 2014, yang juga menjadikan Indonesia pada urutan ke-24 di pasar games dunia, dan urutan ke-2 di Asia Tenggara,” ungkap Hari Santosa.
BBD diharapkan mampu menginspirasi peserta dengan pengalaman para developer yang telah mencapai kesuksesan. Sekaligus membuat komitmen untuk memicu semangat kemandirian kewirausahaan developer. /Nur Rachmat