BISNISSULAWESI.COM, JAKARTA – Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BBKFP) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat ini tengah menggodok paket-paket wisata terbang untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap dunia dirgantara.
Direktur BBKFP Kemenhub Bagus Sunjoyo di Curug, Tangerang, Banten mengatakan paket wisata terbang tersebut untuk memperkenalkan fasilitas yang dimiliki BBKFP.
“Kami juga ingin memberikan edukasi kepada masyarakat dalam kemasan wisata tentang apa saja yang dikerjakan BBKFB agar masyarakat cinta dunia dirgantara,” katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (23/6)
Menurut dia, jenis wisata terbang yang ditawarkan antara lain paket terbang di simulator, paket edukasi pekerjaan kalibrasi dan alat-alat yang digunakan BBKFB, paket lihat dan selfi di pesawat, serta paket terbang dengan pesawat di sekitar area.
“Target pasarnya mulai pelajar SMP hingga mahasiswa dan umum. Timnya sudah kita bentuk. Tahun ini juga, paket -paket wisata terbang BBKFB akan kita launching,” katanya.
Pada kesempatan itu, Bagus juga menyatakan BBKFP yang statusnya sudah menjadi satuan kerja (satker) badan layanan umum (BLU), untuk tahun ini menetapkan target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp120 miliar.
“Tapi dengan adanya pandemi COVID-19 ini kami mengajukan untuk dievaluasi. Soalnya baik itu AirNav Indonesia, PT Angkasa Pura I dan II yang menjadi customer utama kita boleh dibilang semua tiarap lantaran penumpang dan frekuensi penerbangannya merosot,” katanya.
Untuk itu, tambahnya, pemerintah mengajukan solusi dengan memberikan penundaan selama dua bulan terhadap pelaksanaan kalibrasi atau perawatan pesawat terbang.
Saat ini, BBKFP Kemenhub memiliki fasilitas sebanyak 9 pesawat kalibrasi terdiri atas 2 helikopter, 1 jet, dan 6 jenis pesawat king air dan tahun depan rencananya ditambah 1 jet.
Selain layanan kalibrasi atau perawatan pesawat, lanjut Bagus, pihaknya juga menyewakan pesawat dan menyewakan simulator yaitu alat untuk training penerbang yang setipe dengan pesawat milik BBKFP.
“Kita juga punya satu simulator pesawat. Costumer mancanegaranya dari Australia, Filipina, Vietnam, Iran, Irak, dan India. Sedangkan dari dalam negeri antara lain TNI AL dan swasta. Harga sewa simulator kita 430 dolar AS per jam,” katanya. Nikson
Artikel sudah dimuat di bisnisjakarta.co.id