Batan Gandeng Unhas Inisiasi Padi dari Radiasi Nuklir

309

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Teknologi nuklir tidak selamanya untuk persenjataan. Tapi bisa dikembangkan untuk inovasi yang lebih bermanfaat. Seperti yang dilakukan Badan Teknologi Atom Nasional (Batan) yang “menggandeng” Universitas Hasanuddin (Unhas) menginisiasi inovasi baru berupa pemuliaan mutasi tanaman padi menggunakan radiasi nuklir sehingga produktivitasnya meningkat. Bahkan ujicoba mutasi tanaman padi tersebut telah dilakukan di Sulsel dan telah dinyatakan terbaik.
Kepala Batan, Djarot Wisnusubroto mengungkapkan, di Sulawesi Selatan sendiri, pemuliaan mutasi tanaman padi telah sukses dan menghasilkan produk yang baik. “Padahal, bibit padinya berasal dari bibit biasa hingga menjadi terbaik setelah menggunakan radiasi nuklir,” ujarnya, belum lama ini, di sela-sela kunjungan kerjasamanya di Kampus Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas), Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Selama ini Batan dan Unhas sudah kurang lebih setengah abad menjalin kerja sama kembangkan inovasi ini. Dan Sulawesi Selatan adalah salah satu daerah yang sukses mengimplementasikan teknologi radiasi nuklir.
Menurut Djarot, banyak varietas padi digunakan di daerah ini. Rasa nasinya itu enak dan pulen. Itu salah satu bentuk implementasi kerjasama kita dengan Unhas. Di sini, hasil padinya terbaik. Teknologi dengan radiasi nuklir, lanjutnya, akan meningkatkan produksi dan masa panen padi. Hal tersebut, secara otomatis, akan meningkatkan penghasilan petani.
Yang pasti, ungkap Djarot, inovasi ini membuat produktivitas tinggi. Kalau rata-rata enam ton per hektar sekali panen, itu bisa meningkat jadi sembilan sampai 10 ton perhektar. Kalau menunggu panen 120 atau 130 hari, itu bisa jadi seratusan hari saja. “Kemudian, (varietas padi) tahan beberapa jenis hama, dan yang paling penting, rasanya enak,” jelasnya.
Selain itu, tambah Djarot, varietas padi radiasi tentunya akan menambah pendapatan bagi petani di tengah mulai terjadinya krisis lahan pertanian. “Manfaat lainnya, meningkatnya ketahanan pangan masyarakat Indonesia karena produktivitas yang meningkat dan waktu panen yang singkat,” tuturnya.
Proses pemuliaan tanaman padi dengan nuklir, awalnya melalui fase radiasi nuklir yaitu sinar gamma. Radiasi tersebut menyasar DNA tanaman. Lalu, susunan kimia berubah akibat radiasi sehingga sasaran pada tanaman bisa memendekkan batang atau sebaliknya, memendekkan umur, meningkatkan produksi biji, kadar minyak, dan lainnya.
***Mohamad Rusman

Baca Juga :   Maksimalkan Pengembangan Tri Dharma PT, FT Unibos – FT UI  Teken Kerjasama