Barru-Pare 44 Km Dihubungkan Kereta Api

363
Ilustrasi Kereta Api

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Ujicoba pengoperasian rel kereta api dari kabupaten Barru-Parepare sepanjang 7 kilometer berlangsung sukses, Selasa 20 Februari 2018. Pada Oktober mendatang, kedua daerah itu resmi dihubungkan dengan kereta api dengan panjang rel 44 kilometer dan Makassar-Parepare sepanjang 154 km pada 2019.

Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan peninjuan rel kereta api trans Sulawesi di Kabupaten Barru, Selasa (20/2). Peninjauan tersebut dilakukan usai menghadiri HUT ke-58 Kabupaten Barru di Lapangan Colliq Pujie. SYL bersama Bupati Barru dan Forkopimda Barru juga menikmati penggunaan rel kereta api sepanjang 7 Kilometer, dari Pekkae menuju Desa Lalabata Bungi, Kecamatan Tanete Rilau pulang pergi.

Proyek KA Trans Sulawesi ini yang menghubungkan Makassar hingga Pare-Pare ini memang belum sepenuhnya tuntas dikerjakan. Meski begitu, antusiasme akan proyek ini begitu tinggi. Perjalanan menggunakan KA ini juga telah dinikmati gratis oleh masyarakat sejak Selasa (13/2) hingga Kamis (15/2), termasuk pada saat gubernur melakukan peninjauan.

Untuk segmen Barru-Palanro sepanjang 44 Km ditargetkan beroperasi pada Oktober 2018 dan dijadwalkan akan beroperasi penuh dari Makkasar hingga Pare-Pare sepanjang 154 km pada 2019 mendatang.

Hal ini disampaikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Pengembangan Perkeretaapian Sulawesi Selatan Imam Azikin Wijayanto.”Semua gabungan pekerjaan kita dari 2015 hingga 2018, sepanjang 44 Km akan siap beroperasi Oktober, kalau sudah ada operatornya dan prasarana, maka sudah siap beroperasi,” kata Imam.
Hingga waktu tersebut, selain rel, prasarana penunjang seperti jembatan dan stasiun juga ditargetkan telah rampung agar kereta dapat beroperasi. “Kalau untuk saat ini, progres pekerjaan telah mencapai 77 persen,” sebutnya.

Sementara untuk operasional kereta api secara komersial, masih menunggu penunjukan operator kereta oleh pemerintah. Sejauh ini, untuk pembebasan lahan khususnya di Kabupaten Barru sudah mencapai 90 persen. Sebagian kecil lahan yang belum dibebaskan, salah satunya merupakan pekuburan umum. Kendala yang dihadapi diantaranya terkait masih adanya keberatan dari ahli waris yang saat ini tetap diupayakan negosiasi. “Pembebasan lahan masih ada kendala, itu insya Allah masih bisa diatasi. Contoh untuk lahan kuburan kami sudah koordinasi dengan keluarga yang bersangkutan, tetapi kami yakin bisa lanjut,” jelasnya.

Baca Juga :   Google Dukung kemajuan Startup Lokal

Sementara itu, di sela kunjungan SYL mengatakan proyek pengerjaan kereta api digenjot penyelesaiannya. Selain kereta api trans Sulawesi ini, di Barru, SYL menilai Pelabuhan Garangkong juga sangat menunjang perekonomian di Sulsel. “Kereta api ini akan menopang ekonomi Sulsel dan meningkatkan daya konektivitas dan keduanya memiliki fungsi strategis,” kata Syahrul YL.

SYL pun mengapresiasi kerjasama dari berbagai pihak untuk percepatan pengerjaan proyek kereta api kebanggaan Sulsel tersebut. “Saya bahagia banget, saya terima kasih banget pada jajaran Dirjen Perhubungan dan Pak Bupati Barru yang setiap hari menopang ini. Gubernur hanya fasilitasi dan asistensi,” ujarnya.

Sementara itu, Kereta yang digunakan SYL adalah kereta inspeksi, terdiri atas dua gerbong yang didalamnya tersedia ruang rapat, toilet, dapur mini serta ruang penumpang yang dilengkapi televisi dan fasilitas audio visual lainnya. /Mohamad Rusman