BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Eksportir diberikan kemudahan pembiayaan. Secara khusus hal tersebut dituqngkan dalam paket kebijakan otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bank Sulselbar menyambut baik paket kebijakan ini, karena dinilai akan semakin memacu pembiayaan, yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Direktur Utama Bank Sulselbar, Andi Muhammad Rahmat mengungkapkan, pihaknya sejauh ini telah menyalurkan pembiayaan kepada para eksportir. Misalnya saja untuk komoditas rumput laut dan telur ikan.
“Paket kebijakan baru OJK kami sambut baik. Saya pikir itu hal bagus untuk menstabilkan neraca perdagangan kita. Ini kewajiban bagi kami untuk mendukung,” ungkapnya
Sementara itu, Kepala OJK Regional 6 Sulampua, Zulmi mengatakan, kekayaan komoditi di tanah air khususnga Sulsel, menjadi potensi yang patut dimaksimalkan. Melalui pembiayaan, tentu akan memacu industri untuk meningkatkan produksi komoditi berorientasi ekspor.
“Kendala pengusaha eksportir itu pada kurangnya pembiayaan. Pengolahan kurang optimal karena kurang biaya. Diekspor tapi kurang nilainya. Nah, dengan kemudahan pembiayaan, maka para eksportir bisa mengolah produk dengan baik, ekspor kita tentunya membaik, ” ungkapnya.
Yang sudah berjalan selama ini tambah Zulmi, bank yang sudah menyalurkan kredit segmen ekspor. Ada lembaga khusus pembiayaan ekspor indonesia (LPEI) yang concern di sektor ini. OJK tinggal mendorong realisasinya, dengan memberikan kemudahan-kemudahan yang dibutuhkan industri maupun pengusaha. “Ketentuan sudah dikeluarkan, payung hukum sudah ada. Sisa kesiapan internal masing-masing,” lanjutnya.
Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Eksportir Kopi Sulawesi Selatan Abdul Rahman, hal tersebut merupakan hal positif. Sebab selama ini, memang cukup sulit bagi eksportir untuk mengakses pembiayaan.
“Teman-teman memang diberikan syarat yang cukup merepotkan. Kami berharap perbankan bisa mempertimbangkan ini, seperti dalam kondisi sekarang dimana rupiah masih pada level Rp 14.600 per dollar Amerika. Hal ini merupakan momentum tepat bagi eksportir untuk menggenjot pengiriman. Namun tentunya dukungan pembiayaan juga menjadi indikator penting,” ungkap Rahman. / Komang Ayu