BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kenaikan Yield US Treasury 10 Yr Yield yang sempat mencapai 5% tentunya menjadi tekanan finansial di dunia. Hal ini membuat asing keluar dari pasar obligasi dan pasar saham Indonesia sehingga SBN 10 Yr Yield sempat naik ke level 7,3%
GDP dari US yang overexpected tentunya membuat environment suku bunga The Fed untuk menjadi higher for longer.
“Di US sendiri masih terjadi Inverted Yield Curve antara tenor 2Yr dan 10Yr,” ungkap Senior Investment Specialist PT Mirae Asset sekuritas, Warda.
Zona Eropa yang dikhawatirkan mengalami resesi dan Zona Asia, yang mana China masih berjuang untuk meningkatkan perekonomiannya pascakeruntuhan sektor properti China yang mempengaruhi GDP China Sekitar 15% – 25%, tentunya juga menjadi pengaruh buruk bagi Indonesia.
Wardani menambahkan, untuk investor yang risiko profilnya konservatif dan moderate, disarankan lebih banyak melakukan penempatan ke asset yang volatilitasnya rendah, cash, deposito dan reksa dana.
“Untuk produk reksa dana, kebetulan NAVI by Mirae Asset sedang ada program promo. Apabila nasabah subscribe/penempatan dana pada periode Oktober hingga 30 November 2023 dan di hold hingga 2 Januari 2024, berpeluang mendapatkan hadiah utama Mobil Wuling Air EV, Motor, Hp dan banyak lagi hadiah lain. Jadi tunggu apalagi , buruan subscribe dan dapatkan hadiahnya,” pungkas Warda.
*/Editor : Bali Putra