BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Pulau Sulawesi merupakan kawasan di Indonesia yang termasuk sebagai penghasil kopi Arabika Specialty yang diekspor ke sejumlah negara. Di Sulsel misalnya, kopi specialty seperti Toraja, Kalosi Coffee merupakan jenis kopi yang memiliki cita rasa khas dan diproduksi dalam jumlah terbatas.
Karena itu, pangsa pasarnya pun khusus dan dengan harga premium, seperti di Amerika Serikat. Karena itu terbuka peluang pasar kopi specialty, terutama dengan bergesernya konsumen kopi biasa menjadi konsumen kopi specialty seperti yang terjadi pada masyarakat di Amerika Serikat.
Kopi specialty memiliki memiliki mutu, cita rasa dan fisik yang prima, khas dan unik, serta tidak memiliki cacat rasa seperti berbau tanah, jamur dan rasa basi. Selain itu, kopi ini juga berasal dari wilayah geografis tertentu dan dihasilkan oleh masyarakat tertentu yang bekerja secara berkelompok.
Besarnya peluang produksi kopi specialty ini harus dimanfaatkan dengan maksimal oleh para petani, yaitu dengan cara peningkatan mutu, menjaga konsistensi serta jumlah kopi specialty. Selain di Sulsel, sejumlah daerah lain yang menjadi penghasil kopi arabika specialty adalah Sumatera Utara, Aceh, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Jawa.
Sementara produksi kopi di Sulsel, baik itu arabika maupun robusta berpotensi mencapai 1 ton/ha. Kopi robusta saat ini baru mencapai 569 kg/ha sementara kopi arabika baru mencapai 673 kg/ha.
Sekretaris Dinas Perkebunan Provinsi Sulsel, Ir Muhammad Arsyad, mengatakan, masih rendahnya produksi kopi yang dicapai, karena beberapa faktor, diantaranya petani kita belum menggunakan bahan tanaman yang unggul sesuai dengan agro eekosistem Sulsel dimana tempat tumbuhnya kopi.
Selain itu, karena rendahnya penerapan teknologi budidaya kopi belum memenuhi standar sehingga untuk kegiatan TA 2017/2018 akan melakukan kegiatan pemilihan varietas unggul yang cocok untuk ekosistem.
Di Sulsel produksi kopi terbesar di Enrekang dan Tana Toraja. Juga didaerah lainnya, adalah Bantaeng, Pinrang dan Bulukumba. Ada satu jenis kopi khas Pinrang adalah kopi Basseang.
Jadi, setiap daerah memiliki cita rasa kopinya agak berbeda. Seperti kopi arabika memiliki cita rasa yang paling disukai oleh mancanegara, sehingga permintaan kopi arabika di luar negeri semakin tinggi.
***Komang Ayu