BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR– Maraknya kasus pembobolan data dan dana nasabah bank akhir-akhir ini menjadi viral bagi masyarakat yang menjadi nasabah bank.
Menanggapi hal tersebut pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) Tbk telah memproses penggantian kartu ATM, terutama bagi nasabah yang menerima sms notifikasi yang terindikasi berpotensi terkena kejahatan skimming. Kejahatan dengan metode skimming dilakukan dengan mencuri data dan dana nasabah pada kartu debit menggunakan skimmer yang dipasang di mesin ATM.
“BRI mengutamakan nasabah yang mendapatkan sms notifikasi dari pihak BRI untuk segera melakukkan pergantian kartu ATM berteknologi Chip. Ini dilakukan karena diduga kartu tersebut potensial terkena skimming atau pernah bertransaksi di ATM yang kena skimming. Namun, nasabah yang tidak menerima sms pun dapat melakukan penggantian kartu untuk antisipasi,” ungkap Wakil Pimpinan Wilayah Bank BRI Makassar, Teguh saat diwawancarai via telepon, Rabu (28/3).
Menurut Teguh, proses penggantian kartu ATM di Makassar, sudah dimulai sejak 23 Maret 2018. Pada akhir pekan BRI juga membuka layanan khusus terkait penggantian kartu di empat cabang yang ditentukan yakni Cabang Ahmad Yani, Somba Opu, Panakukkang, dan Cabang Tamalanrea.
“Untuk kartu ATM yang berteknologi Chip ini sudah keluar 300 kartu selama 3 hari proses penggantian kartu. Nasabah tidak perlu khawatir karena kami menyiapkan kartu ATM yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya Makassar,” ujar Teguh.
BRI Wilayah Makassar tambah Teguh, telah melakukan langkah antisipasi dengan memberikan notifikasi atau pemberitahuan baik melalui sms blast di layar ATM BRI maupun melalui akun media sosial BRI. BRI juga terus mengedukasi nasabah dalam proses mengaktifkan dan menonaktifkan kartu ATM. Misalnya, jika nasabah kehilangan kartu ATM, bisa langsung menonaktifkannya di menu yang tertera dalam internet banking, sehingga tidak perlu lagi datang ke kantor cabang.
“Kami juga melakukan patroli ATM di wilayah Makassar, baik ATM yang ada di kantor cabang maupun yang di luar. Patroli kami lakukan dua kali dalam sehari. Intinya, nasabah tetap tenang karena di kantor pusat sudah dilakukan pencegahan yang sangat sistematis supaya tidak terjadi lagi Skimming,” kata Teguh.
Ia juga mengimbau nasabah agar rutin mengganti PIN ATM, tidak membocorkan PIN kepada siapapun dan mengabaikan telepon atau sms dari nomor yang tidak di kenal dengan modus meminta data ataupun PIN. Karena pihak bank tidak pernah meminta data atau pin, kecuali pada saat proses pembuatan kartu ATM./Komang Ayu