CIBIRAN diterima Andi Muh. Fadli ketika pertama kali bergabung di Brawijaya Group Indonesia (BGI), terutama dari keluarga. Mengingat, sejak 2013 ia sudah dalam posisi aman sebagai karyawan sebuah perusahaan BUMN di kantor cabang Berau, Kaltim dengan gaji tergolong besar. Namun pada 2019 ia berhenti dan memilih balik ke Makassar. Saat di Makassar, sempat menjalani beberapa jenis pekerjaan sampai akhirnya bergabung dan mengikuti pelatihan di BGI Makassar.
Fadli mengaku keluarganya menentang saat tahu ia harus terjun keliling di lapangan karena dianggap pekerjaan itu tidak jelas dan tidak menjamin. Namun Fadli tetap fokus dan bersungguh-sungguh tanpa mendengar cibiran yang datang padanya.
“Mereka kan tahu dari luarnya saja. Sementara saya tahu bagaimana di dalamnya,” ujar Fadli.
Fadli melihat ada peluang besar di BGI. Ia jalani tahapan demi tahapan pelatihan dengan bersungguh-sungguh dan intensif. Terbukti dalam waktu relatif singkat, ia kini dipercaya sebagai Office Manager di Madiun sekaligus owner dengan penghasilan yang tidak main-main.
“Rata-rata di atas Rp 10 juta per minggu,” sebutnya.
Kini Fadli bisa membanggakan keputusannya bergabung di BGI. Keluarganya pun makin menyadari bahwa inilah yang selama ini Fadli kejar di BGI sehingga tidak mempedulikan cibiran mereka.
“Intinya harus giat, sungguh-sungguh dan sabar hadapi cibiran. Kalau kita melihat peluang itu besar untuk kita, ya jalani secara intensif,” kata laki-laki yang memilih untuk mandiri dibanding membuka usaha dengan memberatkan keluarga. Walaupun menurut Fadli, keluarganya cukup mampu untuk memodalinya membuka usaha.
“Di BGI, saya bisa jadi pngusaha. Latihannya gratis, ada pendapatan, di modali pula,” pungkas Fadli pria 32 tahun asal Bulukumba.*