AMBF x SSIF 2024 Ditutup dengan Transaksi Ekspor Senilai Rp98,78 Miliar

47
AMBF x SSIF 2024 ditutup dengan penandatangan MoU kesepakatan ekspor untuk 8 transaksi UMKM ke 3 negara senilai Rp7,65 miliar. Saat pembukaan, dilakukan penandatangan MoU 13 transaksi oleh 8 UMKM ke 8 negara dengan total transaksi senilai Rp91,12 miliar. Sehingga dalam dua hari pelaksanaan, terjadi transaksi ekspor senilai total Rp98,78 miliar. POTO : BALI PUTRA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Setelah dua hari pelaksanaan, Anging Mammiri Business Fair (AMBF) × South Sulawesi Investment Forum (SSIF) 2024 resmi ditutup dengan kesepakatan transaksi ekspor senilai USD6,37 juta atau sekitar Rp98,78 miliar.  Sedangkan 14 Investment Project Ready to Offer (IPRO) atau proyek investasi yang siap ditawarkan di beberapa kabupaten/kota dengan nilai proposal mencapai Rp9,5 triliun, menunggu respon lebih lanjut dari investor.

AMBF x SSIF 2024 ditutup Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Setda Sulsel, Abdul Azis Bennu di Sandeq Ballroom, Hotel Claro Makassar, Kamis (21/11/2024).

Azis Bennu mengaku bangga dan terharu bisa menyaksikan langsung pelaku UMKM menandatangani kontrak untuk pasar global. Pemprov Sulsel tentu mensupport hal tersebut. Juga memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang ikut andil mengawal AMBF x SSIF 2024. “Ini luar biasa, karena menghasilkan UMKM-UMKM go global,” ujarnya.

Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernandi Wimanda tampak mengunjungi stand fashion di area mini expo UMKM sebelum acara penutupan AMBF x SSIF 2024 di Sandeq Ballroom Hotel Claro Makassar, Kamis (21/11/2024). POTO : BALI PUTRA

Selama ini, Sulsel diakui telah mengekspor lebih dari 250 jenis komoditas dan produk andalan seperti produk perikanan, pertanian, hortikultura, produk industri serta produk tambang ke berbagai negara tujuan ekspor. “Tentu masih banyak komoditas lain yang masih bisa diolah menjadi produk ekspor. Ini tantangan bagi anak-anak muda kita,” tambahnya.

Sulsel juga sudah melakukan pengembangan berbagai produk ekspor seperti talas, mente, buah naga, terong belanda, pisang kapok, pisang cavendis, sukun, nanas, mangga madu, markisa, jagung, kelapa dan turunannya, salak, manggis, bungkil sawit, sapu lidi sawit dan banyak lagi produk lain yang memiliki nilai ekspor dan nilai tambah yang luar biasa untuk Sulsel.

Sementara itu, Deputi Perwakilan BI Sulsel, Wahyu Purnama A mengaku bersyukur AMBF x SSIF 2024 berlangsung sukses untuk membangun persepsi positif investor dan buyer dalam rangka mempromosikan IPRO, memperluas pasar ekspor produk UMKM potensial serta mendorong realisasi investasi dan perdagangan di Sulsel.

Baca Juga :   Menuju Kurva Landai
Deputi Perwakilan BI Sulsel, Wahyu Purnama A saat penutupan AMBF x SSIF 2024, Kamis (21/11/2024). POTO : BALI PUTRA

Dengan mengundang investor dari 30 negara, AMBF x SSIF 2024 diharapkan dapat meningkatkan pemahaman calon investor dan buyer tentang iklim investasi dan perdagangan di Sulsel.

“BI melihat potesi yang sangat besar di Sulsel karena memiliki berbagai sumber daya alam, didukung potensi strategis khususnya sebagai gerbang Kawasan Indonesia Timur serta wilayah pemasok kebutuhan kawasan IKN,” ujar Wahyu.

Beberapa sektor yang sangat potensial dikembangkan dari sisi perdagangan dan investasi antara lain pertanian, perikanan, kelautan, pariwisata, manufaktur dan energi terbarukan.

Memanfaatkan peluang tersebut, BI telah melakukan sinergi dengan berbagai stakeholder untuk persiapan dan akselerasi proyek investasi potensial. Salah satunya melalui penyelenggaraan South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) yang terlaksana sejak 2021.

Dari sisi perdagangan, BI mendorong potensi kekayaan dan keragaman komoditas  perdagangan serta potensi permintaan yang baik pada pasar internasional. Untuk itu, sejak Maret 2024, BI menyelenggarakan program Rewako Ekspor yang diikuti 30 UMKM binaan BI dan mitra BI.

“UMKM binaan BI diseleksi sangat ketat sehingga menghasilkan UMKM siap maju menjadi UMKM yang bisa melakukan ekspor,” ujarnya.

Selama Rewako Ekspor, BI melakukan pendampingan sebanyak 6 kali pertemuan, juga telah dilakukan fasilitasi promosi perdagangan kepada 12 atase dagang, kantor dagang serta berbagai stakeholder.

AMBF x SSIF 2024 yang mengangkat tema “Amplifying Invesment and Broadening Global Export Channels to Foster Economics Growth”, diharapkan bisa menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

AMBF x SSIF 2024 menawarkan berbagai kegiatan menarik untuk memberikan manfaat langsung bagi peserta. Beberapa kegiatan utama seperti seminar dengan pembicara ahli, sharing session, mini expo serta demonstrasi langsung produk dagang. Tahun ini juga terdapat rangkaian site visit ke salah satu proyek investasi strategis di Sulsel agar calon investor dapat melihat langsung potensi investasi yang menjanjikan.

Baca Juga :   Peduli Dunia Pendidikan, PLN Hadirkan Pendampingan Literasi Anak di Pulau Sanane

Dari sisi investasi, telah dilakukan 2 Memorandum of Understanding (MoU) dan 1 Letter of Intent (LoI) antara project owner dan investor. Selain itu, juga dilakukan 3 pitching oleh 3 proyek investasi potensial yang dilanjutkan dengan one on one meeting dan site visit ke selah satu IPRO yakni Makassar New Port

Dari sisi perdagaangan, AMBF x SSIF 2024 yang didukung rangkaian kegiatan Rewako Ekspor 2024 telah terdapat MoU senilai Rp184,92 miliar oleh peserta Rewako Ekspor yang sebagian besar penandatangannya dilakukan saat acara pembukaan. Yakni sebanyak 13 transaksi oleh 8 UMKM ke 8 negara dengan total transaksi senilai Rp91,12 miliar.

Selanjutnya pada acara penutupan dilakukan penandatangan MoU kesepakatan ekspor untuk 8 transaksi UMKM ke 3 negara dengan nilai Rp7,65 miliar.

“Kami tentu berharap AMBF x SSIF 2024, memberi manfaat besar bagi Sulsel. Menjadi langkah awal dan kongkrit bagi terwujudnya perekonomian Sulsel yang semakin kuat dan berdaya saing melalui penguatan ekspor dan akselerasi investasi,” harap Wahyu.

Bali Putra