BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Tanpa disadari, plastik telah menjadi kebutuhan yang tak bisa dihindari bagi manusia, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun bisnis.
Menurut data dari website greenpeace.org, setiap tahunnya botol plastik diproduksi sebanyak 500 milliar botol plastik di seluruh dunia. Tentu saja dengan jumlah produksi yang sangat banyak, dan penggunaan untuk sekali pakai saja, mengakibatkan penumpukan sampah plastik, baik di daratan hingga sampah plastik yang terbuang di lautan.
Sampah-sampah plastik ini pun, telah mencemari lingkungan, dan membahayakan bagi keberlangsungan hidup makhluk hidup.
Data dari website greenpeace.org juga, mencantumkan sampah plastik yang terbuang di lautan lebih dari 8 juta ton per tahunnya. Tentu saja ini sangat membahayakan bagi ekosistem laut, dan akan berdampak pada manusia.
Jika produksi plastik tetap seperti ini, dilansir oleh theguardian.com pada salah satu beritanya di tahun 2016 , maka diprediksikan bahwa pada tahun 2050, lautan akan dipenuhi lebih banyak plastik daripada ikan, yang dapat menyebabkan sulitnya pangan hasil laut bagi manusia, bahkan dapat menjadi kontaminasi pangan dari hasil laut.
Maka dari itu, Accor secara global menginisiasi program untuk mengurangi pemakaian plastik sekali pakai, seperti botol minuman, plastik makanan, sedotan, cotton bud hingga kemasan-kemasan lainnya.
Sebagai langkah awal, Accor cluster Makassar mengadakan kegiatan Zero Plastic Campaign, pada penghujung bulan Mei 2022 ini. Accor Makassar yang terdiri dari 5 (lima) hotel; Novotel Makassar Grand Shayla, Mercure Makassar Nexa Pettarani, Ibis Styles Makassar Sam Ratulangi, Ibis Makassar City Center, dan Ibis Budget Makassar Airport, bekerjasama dengan Mall Sampah, dalam kegiatan pembersihan pantai, juga untuk membantu para pengurus kebersihan di salah satu pantai di Kota Makassar.
Pada kesempatan kali ini, Adi Saifullah selaku CEO PT Mall Sampah, berbagi pengetahuan tentang bahaya akan sampah plastik, bagaimana proses penguraian sampah plastik yang mencapai ratusan tahun, dan bagaimana memanfaatkan fungsi daur ulang dari sampah plastik.
“Maka dari itu, sekecil apapun tindakan kita untuk mengurangi pemakaian plastik, akan membantu agar masyarakat lebih menyadari akan pentingnya hal ini,” ujarnya.
Ditambahkan Whisnu Wijaya, selaku General Manager Novotel Makassar, pihaknya berharap, tindakan kecil yang dilakukan hari ini, dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih menyadari dan memperhatikan bumi, yang menjadi satu-satunya tempat tinggal kita, hingga anak dan cucu kita kelak.
“Apa yang kita lakukan hari ini, akan berdampak pada masa depan kita. Tentunya kita tidak mau mewariskan bumi dengan lingkungan yang tercemar, serta ancaman kontaminasi pangan untuk anak cucu kita kelak. Maka dari itu bertindaklah mulai hari ini, dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan kerja,” ungkapnya.
Nur Rachmat