BISNIS SULAWESI, MAKASSAR — Industri multifinace masih menjadi daya Tarik bagi investor asing. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, terdapat investor dari negara Asia yang melirik bisnis pembiayaan di pasar Indonesia.
Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) 2B OJK, Bambang W. Budiawan mengatakan, ada sekitar lima hingga enam multifinance yang dilirik investor asing. Sayangnya, ia enggan menyebutkan perusahaan pembiayaan mana saja yang tengah dibidik.
“Dalam etikanya, kami tidak boleh menyebutkan nama perusahaannya, karena akan mempengaruhi harga jual,” Kata Bambang
Untuk saat ini, kerjasama antara investor asing dan multifinace masih dalam tahap proses perizinan, dan due diligence dari OJK, yang merupakan penilaian kinerja perusahaan untuk memenuhi standar baku yang ditetapkan.
Menurutnya, Ketertarikan investor asing berinvestasi di Indonesia, merupakan suatu yang wajar. Karena bisnis pembiayaan di Indonesia masih potensial, apalagi di tunjang dengan tingkat return of asset (ROA) dan return on equity (ROE) yang masih baik.
Sebelumnya menurut Bambang, ada perusahaan pembiayaan yang tengah dibidik investor dari beberapa negara, yakni Jepang, Korea, China dan Singapura.
“Saya rasa, masuknya lima hingga enam negara tersebut, berarti inverstasi multifinace di Indonesia cukup besar. Serta kondisi pasarnya juga bagus,” tambahnya
Ia melanjutkan, investor asing berminat berinvestasi di multifinance yang bermodal besar. Sampai saat ini OJK mencatat, dari total 188 multifinance yang ada di Indonesia, terdapat 46 pemain yang belum memenuhi ketentuan permodalan minimum perusahaan pembiayaan, masih di bawah Rp 100 miliar. Bahkan ada multifinance yang modalnya di bawah Rp 40 miliar. / Komang Ayu