BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Selama tahun 2018, banyak sekali torjadi bencana. Maka dari itu, jelang 2019 PMI Kota Makassar mengharapkan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat, untuk mencegah dan menanggulangi potensi bencana yang kapan saja bisa terjadi.
Menurut Ketua PMI Kota Makassar, Syamsu Rizal MI, Makassar dengan 1.78 juta penduduk, harus meningkatkan kesiapsiagaan, baik secara struktural dalam bentuk kesiapan sistem dan sarana pendukung, maupun kesiapsiagaan fungsional (non struktural) dalam bentuk partisipasi elemen masyarakat. “Bencana dapat terjadi kapan saja, seperti bencana alam, bencana sosial, bahkan bencana medis bisa saja terjadi,” ujarnya.
Lanjut bapak yang akrab disapa Deng Ical, bencana alam memang lebih mudah diantisipasi, dengan mitigasi dan kesiapsiagaan. Tapi bencana sosial dan bencana medis bisa saja terjadi kapan saja, kalau masyarakat tidak berpartisipasi. Boleh di tingkat pra bencana, berupa sharing informasi dan penyiapan kontingensi plan personal. saat tanggap darurat dlm bentuk kepedulian, saling membantu dan meringankan beban korban terdampak. maupun pada pasca bencana, berupa inisiatif recovery, serta rehab rekon.
“Kultur Budaya Makassar, berupa kearifan lokal, dan karakter masyarakat yang suka tolong menolong serta sangat peduli terhadap sesama, mesti menjadi salah satu pilar partispasi masyaralat, sehingga mampu menguatlan sistem peringatan dini sosial, dan kesiapsiagaan masyarakat, akan memberikan kenyamanan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari,” ungkap Deng Ical.
Bagi Wakil Wali Kota Makassar, ini, tentu dengan tingkat kesiapsiagaan yang tetap tinggi. Kesiapsiagaan dan partisipasi masyarakat, akan meningkatkan kapasitas masyarakat, dan tentunya efek, dampak dan resiko bencana dapat diminimalkan. / Nur Rachmat