BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) di Sulsel mengalami pertumbuhan signifikan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah agen, nasabah, dan tabungan program tersebut, tumbuh tinggi dalam setahun terakhir. Pertumbuhannya rata-rata bahkan di atas 50%.
Berdasarkan data OJK, jumlah agen laku pandai tumbuh signifikan hingga 78,67% dari 7.073 agen periode Mei 2017, menjadi 12.637 agen periode Mei 2018. Jumlah nasabah kini meroket 57,85% dari 169.499 nasabah, menjadi 267.554 nasabah. Selaras dengan itu, tabungan Laku Pandai di Sulsel juga tumbuh tinggi menembus 73,68% dari Rp54,34 miliar menjadi Rp94,38 miliar.
“Jumlah agen Laku Pandai tumbuh sangat tinggi mencapai 78,67% menjadi 12.637 agen, dengan jumlah nasabah mencapai 267.554. Adapun nilai tabungan sudah mencapai Rp94,38 miliar,” ungkap Andi Muhammad Yusuf, Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah OJK Kantor Regional 6 Sulawesi Maluku dan Papua.
Masih merujuk data OJK, jumlah agen terbanyak tersebar di Kota Makassar mencapai 2.297 agen, dengan 79.417 nasabah. Total tabungan Laku Pandai di Makassar pun yang paling besar menembus Rp17,45 miliar. Disusul Kabupaten Maros dengan 1.095 agen yang memiliki 12.676 nasabah. Meski demikian, tabungan Laku Pandai di Maros tidaklah besar hanya Rp2,8 miliar.
Di luar Kota Makassar, tabungan Laku Pandai yang cukup besar dicatatkan oleh Kabupaten Luwu Utara sebesar Rp10,89 miliar dan Kabupaten Jeneponto sebesar Rp9,03 miliar. Kendati begitu, jumlah agen Laku Pandai di daerah itu tidaklah banyak, dimana Kabupaten Luwu Utara memiliki 481 agen dengan 20.044 nasabah. Sedangkan Kabupaten Jeneponto mempunyai 293 agen dengan 26.330 nasabah.
Sejauh ini, program Laku Pandai di Sulsel sendiri mencakup 8 bank penyelenggara. Rinciannya yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Bukopin, Bank Sinarmas, Bank Artha Graha, Bank Tabungan Negara dan BPTN Syariah. / Komang Ayu