Inovasi Game Android, Mahasiswa Unhas Raih Penghargaan

254
mixelia Ade Novianty , Muhammad Shaad Isra dan Nurfaisya Riandani Mahasiswa UNHAS yang berhasil mendapatkan penghargaan ITEX di Kuala Lumpur

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR —  Berawal dari kegelisahan empat orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas ­Hasanuddin (Unhas) Makassar, melihat di Indonesia masih ba­nyak masalah kesehatan gigi dan mulut pada anak. Itu akibat rendahnya ­pengetahuan masyarakat, baik anak itu sendiri maupun orang tuanya.

Empat orang mahasiswa tersebut yakni Mixelia Ade Novianty angkatan 2015, Nurfaisya Riandani Angkatan 2015, Muhammad Shaad Isra angkatan 2014, dan Julian Marchel Nuruwael angkatan 2013. “Selama ini, metode edukasi yang sudah ada itu didominasi oleh cara konvensional, misalnya ceramah, poster,” ujar Mixelia Ade Novianty.

Akhirnya empat orang itu berpikir membuat metode edukasi yang lebih menarik, bisa menjangkau berbagai lapisan secara efektif dan efisien. Lahirlah gagasan membuat aplikasi game berbasis android. Mereka mengajak rekannya bernama Alwi, mahasiswa Teknik Informatika Unhas angkatan 2014.

“Kami melihat bahwa di playstore ada banyak aplikasi game tentang gigi dan mulut yang disukai anak-anak. Akan tetapi, konten edukasinya terbatas. Misalnya game tentang mencabut gigi, atau game tentang cara sikat gigi. Maka kami sepakat untuk membuat game yang lebih lengkap, dengan basis saintifik,” tambah Mixelia.

Mereka melakukan serangkaian riset, maka dihasilkan lah Si Manggis Celebes, yang dapat diunduh di playstore”. Selain menjadi alat edukasi kesehatan gigi dan mulut, aplikasi ini juga menjadi alat untuk memperkenalkan Sulawesi Selatan, dengan adopsi tokoh sentral ­bernama Si Baso.

“Kelebihan game kami ini ada dua. Pertama karena ini merupakan proyek perdana di Indonesia yang dibuat dengan basis santifik, berdasarkan riset. Kedua, game ini memiliki fitur yang kami namakan security parents authorization. Jika game ini dimainkan oleh anak-anak, maka setelah 30 menit ia akan tertutup secara otomatis. Karena dari studi literatur yang kami lakukan, riset menunjukkan bahwa 30 menit itu adalah waktu maksimum bagi anak-anak untuk berhadap dengan screen handphone,” jelas Mixelia.

Baca Juga :   Komitmen Dukung Keterbukaan Informasi, Poltekpar Makassar Kembali Raih Predikat “Informatif”

Sempat gagal pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2017, setelah dilakukan penyempurnaan, pada ajang ITEX 2018 yang berlangsung di Kuala Lumpur Malaysia, pada 10 – 12 Mei 2018, Mixelia dan rekan-rekan kebanjiran penghargaan.

Pada forum paralel World Young Inventors Exhibition (WYIE), tim Si Manggis Celebes meraih medali ­perak untuk kategori Education. ­Selain itu, Mixelia dan kawan-kawan juga memperoleh Special Award dari World Invention Intellectual Property Association (WIIPA) Taiwan, yang juga berpartisipasi pada ajang tersebut./Komang Ayu