BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Bisnis dan marketing tidak terlepas dari personal branding, sejak zaman dulu hingga zaman sekarang. Salah satu yang menjadi penentu kesuksesan sebuah perusahaan adalah bagaimana cara membangun pencitraan. Hal itu yang menjadi tema utama dalam Indonesian Marketeers Festival 2018 yang diselenggarakan Markplus Inc.
“Kalau zaman dulu, kita tanya satu orang misalnya dimana Bapak Budi yang jualan keripik, kalau personal brandingnya kuat, kita akan jawab di ujung kampung orang sudah tahu. Personal branding zaman dulu bisa kita bangun melalui aktifitas di dunia nyata, dengan aktif di kelurahan, RT, organisasi kepemudaan, maka orang akan kenal kita,” jelas Husin Wijaya dari Markplus Institute.
Sementara personal branding jaman now, tambahnya, dapat dilihat secara online melalui sosial media. Banyak kasus, akhirnya citra atau reputasi seseorang bisa baik atau buruk sangat tergantung di dunia maya, baik sebagai penjual maupun pembeli.
Bagaimana membangun personal branding jaman now? Menurut Husin kuncinya adalah PESONAKU harus ditingkatkan. PESONAKU merupakan kepanjangan dari perhatikan audiens Anda, sebarkan konten yang bermanfaat, optimalkan konten dengan kemasan yang kreatif, non-stop dalam berkarya, asah pengetahuan di dunia maya, dan kuatkan hubungan di dunia nyata.
“Untuk memperhatikan audiens Anda, dapat dilihat dari usia, gender, pendidikan, pekerjaan, interest, hobi dan lain-lain,” ungkap Husin.
Sebarkan konten yang bermanfaat, yaitu manfaat fungsional yang menambah informasi, pengetahuan, pengalaman. Tidak harus fungsional, manfaat emosional pun bisa. Sesuatu yang menghibur, menginspirasi yang mencerminkan kepiawaian Anda seperti apa.
Optimalkan konten dengan berbagai bentuk yang kreatif, nonstop dalam berkarya, harus konsisten berkarya secara rutin Lakukan dengan passion, kepakaran yang memang dicintai, lakukan dengan konsisten dan berkomitmen. “Terakhir, jangan lupa dunia nyata, jaga integritas melalui pergaulan yang nyata,” tambah Husin./Nur Rachmat