BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Tahun 2018, akan berlangsung pemilihan kepala daerah di beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. Tahun politik, selalu diidentiikkan dengan kondisi yang serba kurang menentu. Terutama di sektor keamanan sehingga akan mengganggu investasi, pasar modal dan kondisi perkonomian secara umum . Lantas bagaimana pengaruh pemilihan kepala daerah di beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan terhadap pasar modal?
Danareksa Makassar menyatakan optimisme bahwa pasar modal tidak akan terpengaruh secara siginifikan akibat perhelatan politik tahun ini. Itu lantaran sebagian besar perusahaan yang bergerak di pasar modal merupakan perusahaan publik multinasional.
“Event politik lokal relatif tidak memberi pengaruh signifikan terhadap sikap investor di daerah ini (Sulawesi Selatan, red),” ungkap Umar Bin Abd Aziz, Branch Manager Sentra Investasi Danareksa Makassar saat diwawancara Bisnis Sulawesi pekan lalu.
Umar justru memprediksi di tahun politik ini sektor usaha bakal bergairah dan peredaran uang kian kencang. Karena itulah, pihaknya optimis pasar modal di daerah ini tetap prospektif. “Apalagi melihat kondisi saat ini, di mana investor sudah lebih realistis mengamati trend ke depan dengan berbagai pertimbangan logis. Bahkan, kami menargetkan bisa cetak transaksi hingga Rp 12 triliun perhari tahun ini,“ ujarnya.
Hingga akhir tahun 2017, tercatat 1.000-an nasabah Danareksa Makassar. Jumlah itu mengalami kenaikan 10-15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Target tahun ini, kami bisa menambah 500 nasabah baru. Karena sekali lagi, perputaran uang di masyarakat akan banyak terjadi di tahun politik ini. Sehingga menguntungkan bagi kami dalam mencari nasabah. Memang, saat ini masih banyak masyarakat Makassar yang belum memahami betul apa itu pasar modal. Ini salah satu tantangan kami dan menjadi kewajiban bagi kami untuk terus memberi sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat,” tuturnya
Danareksa Makassar akan gencar melakukan program literasi ke kampus-kampus sehingga mampu menjaring pelaku pasar modal terdidik.“ Sasaran utama nasabah kami tahun ini, kaum milenial. Karena generasi muda saat ini sudah banyak yang main trading melalui online. Makanya kami ada program sosialisasi di kampus-kampus , selain mendapatkan nasabah kami juga ingin memberikan ilmu kepada mahasiswa terkait bagaimana menjadi pelaku pasar modal yang baik,” jelasnya./Komang Ayu