Sukseskan Program Ketahanan Pangan, Listrik PLN Hadir Memberikan Keuntungan Bagi Petani di Sulsel

36
Manager PLN UP3 Bulukumba, Agus Priyanto saat menyalakan secara simbolis listrik PLN yang mengairi sawah di Desa Balang, Kabupaten Jeneponto. POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, JENEPONTO – PT PLN (Persero) berkolaborasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto hadir melalui program Electrifying Agriculture (EA) dengan melakukan pemasangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPLU) berkapasitas daya 5.500 Volt Ampere (VA) dan pompa sentrifugal di Desa Balang, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Melalui program EA, listrik dari PLN hadir menyukseskan program ketahanan pangan nasional serta membantu pompanisasi sawah milik petani dalam menghemat biaya operasional antara 65 persen hingga 85 persen.

Tidak hanya itu, dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, PLN juga terus menggenjot program EA dengan meningkatkan layanan untuk kebutuhan listrik petani dan peternak khususnya di Provinsi Sulawesi, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.

Petugas PLN tengah menginput token kWh di pompanisasi sawah Desa Balang, Kabupaten Jeneponto. POTO : ISTIMEWA

Ketua Kelompok Tani Romanga Bertani di Desa Balang, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, Muh. Gaptur mengaku telah merasakan keuntungan program EA dari PLN mengungkapkan kemudahan proses pengairan dan biaya operasional yang jauh lebih hemat. Sebelumnya ia mengandalkan intensitas air hujan dan pompa air yang bergantung pada gas LPG sebagai sumber utama pengairan sawah.

“Sebelum ada listrik PLN, saya menghabiskan total 480 tabung gas LPG atau setara Rp9,1 juta per panen. Alhamdulillah dengan hadirnya listrik PLN pengairan sawah juga lebih efektif dan saya hanya mengeluarkan biaya Rp3,1 per panen,” kata Muh. Gaptur.

Ia dapat menghemat biaya operasional 65 persen per bulannya. Selain itu Muh. Gafur mengaku tidak perlu susah-susah dan mengantre membeli tabung gas LPG.

Hal sama disampaikan petani di Kabupaten Gowa, Syahruddin. Listrik dengan daya terpasang 66 kiloVolt Ampere (kVA) menjadi sumber energi untuk mengoperasikan pompa listrik yang  mengaliri sawah seluas 200 Hektar. Sebelumnya masyarakat hanya mampu memanen satu kali per tahun dan setelah menggunakan pompa listrik masyarakat mampu memaksimalkan panen hingga tiga kali dalam satu tahun.

Baca Juga :   BI Apresiasi Komitmen Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Kendalikan Inflasi Jelang Nataru

Sebelum menggunakan listrik, dalam satu kali siklus panen, petani menghabiskan total Rp360 juta untuk membeli gas LPG, sedangkan saat menggunakan listrik PLN para petani hanya mengeluarkan biaya Rp51 juta per panen.

“Artinya terdapat penghematan biaya operasional untuk menjalankan mesin pompa air adalah sebesar Rp309 juta atau 85,8 persen dalam satu kali panen,” tutur Syahruddin.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, menjelaskan PLN berkomitmen untuk mendukung para pengusaha di bidang agriculture, seperti peternakan, pertanian, perkebunan, dan perikanan.

“PLN hadir untuk mendorong pendapatan dan produktivitas petani melalui program Electrifying Agriculture. Penghematan dan peningkatan produktivitas para pelaku usaha sudah nyata dirasakan, kami mengajak para pelaku usaha di bidang agriculture untuk turut menggunakan listrik,” pungkas Budiono.

Budiono juga menambahkan, program Electrifying Agriculture ini akan menjadi terobosan bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan produktivitas dan dapat meningkatkan tingkat efisiensi biaya operasional.

“Kami akan terus berinovasi dan terus memberikan pelayanan terbaik dengan sistem kelistrikan yang andal dan membawa manfaat bagi masyarakat. Tidak hanya sekedar menerangi, tetapi juga mampu menggerakkan roda perekonomian dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” kata Budiono.

PLN berkomitmen untuk mendorong pendapatan dan produktivitas petani melalui program Electrifying Agriculture. Salah satunya dengan terus meningkatkan jumlah petani dan peternak yang merasakan manfaat program Electrifying Agriculture.

Per Desember 2024 total pelanggan EA di provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat adalah sebanyak 3.820 pelanggan dengan total daya terpasang untuk  sebesar 191.618 kiloVolt Ampere (kVA).

Editor : Bali Putra