Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik di Awal 2025, PLN Resmikan Infrastruktur SPKLU di Pinrang

26
General Manager PT PLN (Persero) UID Sulselrabar, Budiono saat memberikan sambutan pada peresmian SPKLU PLN UP3 Pinrang, Selasa (07/01/2025). POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Mengawali baru 2025, PT PLN (Persero) kembali menambah infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kantor PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pinrang, Kabupaten Pinrang, Selasa (07/01/2025). Ini menjadi bukti nyata komitmen PLN membangun ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.

Assisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Pinrang, Abdul Rahman Mahmud mengapresiasi PLN yang menjadi lokomotif transisi energi dan membentuk ekosistem kendaraan listrik dengan menghadirkan SPKLU di Kabupaten Pinrang.

“Transisi energi sangat dibutuhkan untuk masa depan. Semoga, hadirnya SPKLU bisa mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik,” kata Abdul.

General Manager PT PLN (Persero) UID Sulselrabar, Budiono beserta stakeholder Kabupaten Pinrang memberikan bantuan YBM kepada masyarakat sekitar. POTO : ISTIMEWA

Pada kesempatan yang sama, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, menyampaikan, sebagai lokomotif dalam transisi energi menuju net zero emission pada tahun 2060, PLN mendukung penuh pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

“Hari ini kita meresmikan infrastruktur SPKLU dalam rangka percepatan pembentukan ekosistem kendaraan listrik. SPKLU adalah bukti nyata PLN siap memberikan kemudahan bagi pelanggan pemilik kendaraan listrik untuk melakukan pengisian daya di mana saja,” kata Budiono.

SPKLU di kantor PLN UP3 Pinrang berjenis Medium Charging dengan spesifikasi daya 2×22 kiloWatt (kW). Beroperasinya SPKLU tersebut, jumlah infrastruktur SPKLU yang beroperasi kini menjadi 61 unit, tersebar di 53 lokasi di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.

Berdasarkan pengalamannya menggunakan mobil listrik dari Makassar ke Bulukumba, lalu ke Watampone, dan kembali ke Makassar penghematan operasional mencapai 70-80 persen. Sebelumnya saat Budiono menggunakan mobil konvensional, ia menghabiskan sekitar Rp1.100,- per kilometer (KM), sekarang saat menggunakan mobil listrik hanya mengeluarkan biaya Rp 300,- per KM. Artinya terdapat efisiensi Rp800,- per KM.

Baca Juga :   Hingga November 2022, Penerimaan Pajak Sulselbartra Capai Rp 15,825 Triliun

“Kami mengimbau agar masyarakat dapat merasakan menggunakan kendaraan listrik. Selain biaya operasional yang lebih murah, kita juga turut mendukung transisi energi untuk generasi yang lebih baik. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari stakeholder yang turut menyukseskan program ini,” ujar Budiono.

Budiono juga mengungkapkan bahwa jumlah transaksi sejak SPKLU pertama kali beroperasi hingga saat ini mencapai 6.881 transaksi. Selain peresmian SPKLU, PLN juga turut menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat sekitar dengan memberikan bantuan Yayasan Baitul Maal (YBM) dalam wujud program pelatihan tata boga, sembako dhuafa, anugerah guru, santri cahaya, dan peduli yatim. rls