BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR — Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI menggandeng Dinas Koperasi dan UKM Sulsel, melatih 80 orang pengusaha masih berstatus mahasiswa. Mereka merupakan hasil seleksi tahap pertama dari 150 mahasiswa calon wirausaha, yang telah mengikuti Kegiatan Pemasyarakatan Kewirausahaan dengan Tema Gerakan Mahasiswa Pengusaha (GMP).
Pada tahapan selanjutnya, akan dilakukan seleksi untuk mencari 20 peserta pelatihan yang memiliki usaha produktif dan konsisten, dan akan diberikan bantuan dalam bentuk penguatan modal maksimal Rp 13 Juta.
Setelah mengikuti seleksi selama tiga hari, keluarlah putusan yang menetapkan 20 mahasiswa penerima bantuan dari Kementerian Koperasi, yakni:
Muhammad Adnan Takdir, memiliki usaha lapu botol kaca , Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia
Ahmad Riyadi Sultan,memiliki usaha Kedai Kurma Aja, Mahasiswa Universitas Mulim Indonesia
Dewi Angraeni memiliki usaha Hijab ,Mahasiswa universitas muslim Indonesia,
Hermawan memiliki usaha tumpeng pelangi , Mahasiswa universitas muslim Indonesia
Makbul memiliki usaha Desain branding produk, Mahasiswa universitas muslim Indonesia,
Muh. Rizal memiliki usaha clan architecture ,mahasiswa universitas muslim Indonesia,
Andi Rizal Firdaus memiliki usaha minuman jeruk bali , Mahasiswa Stie Amkop Makassar,
Sardiana memiliki usaha kripik talas, Mahasiswa dari stie amkop makassar,
Nur nadiah Arfan memiliki usaha es pelangi Mahasiswa dari universitas muhammadiyah,
Marianti memiliki usaha kuliner traditional Baruasa , mahasiswa universitas muhammadiyah
Reni memiliki usaha kuliner Pulbo cake, mahasiswa universitas muhammadiyah
Evi Sarita memiliki usaha cemilan Er’Crepes,mahasiswa universitas muhammadiyah
St. Jawirah Hasan memiliki usaha Dangkits-Dangke Hits , mahasiswa universitas muhammadiyah
Muhammad Subhan memiliki usaha keripik ubi ungu , mahasiswa universitas muhammadiyah
Aprizal memiliki usaha Abstart industry kreatif, mahasiswa STIE Nobel makassar
Muhammad Firmansyah, memiliki usaha matano oleo coffe , mahasiswa STIE Nobel makassar
Andi Muhammad Akbar, memiliki usaha Pisang Nuget, mahasiswa STIE Nobel makassar
Andi Sawerigading Hamka, memiliki usaha Fasion Sevenwindfall, mahasiswa STIE Nobel makassar
Hamdani Sanjaya, memiliki usaha kuliner Protick, mahasiswa STIE Nobel makassar
Arum Adityaningrum Darmiati, memiliki usaha kuliner Soklat Banget, mahasiswa STIE Nobel makassar
“Jadi kita tetap mengkontrol ke 20 mahasiswa ini, agar mereka tidak menyalahgunakan bantuan yang diberikan kementerian koperasi, jangan sampai bantuan itu tidak di gunakan dengan sebaik-baik mungkin, dan kami juga akan terus membina ke 20 mahasiswa agar usahanya terus berjalan,” tutur Abdul Malik, Kepala Dinas Koperasi dan UKM.