BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel), telah terbentuk 363 lokasi untuk program Kampung Iklim (Proklim) yang tersebar di kabupaten/kota. Proklim merupakan program nasional yang dikembangkan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dan seluruh pihak dalam melaksanakan aksi lokal untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Hal ini juga menjadi perhatian Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh. Termasuk menjaga kualitas lingkungan di Sulsel yang tahun ini sukses meraih apresiasi pembinaan Proklim. Beberapa penghargaanitu diantaranya 5 tropi Proklim Lestari, 35 buah tropi Proklim Utama, 139 sertifikat Proklim Utama dan 41 piagam apresiasi pembinaan proklim.
Prof. Zudan terus mendorong pembentukan Proklim sebagai aksi mitigasi untuk penurunan emisi GRK.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sulsel, Andi Bakti Haruni, menyebutkan, dalam upaya menjaga kualitas lingkungan hidup, harus mendapat perhatian bersama. Termasuk dalam upaya penurunan emisi GRK. Tentunya hal itu dilakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Dikatakan, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Sulsel sebesar 74,30 poin atau 1,76 poin lebih dari nilai IKLH Nasional sebesar 72,54 poin.
“Pencapaian ini, tak lepas dari kerja keras Pemprov Sulsel dan upaya Dinas Lingkungan dan Kehutanan melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan penyuluh kehutanan di seluruh kabupaten kota di Sulsel. Dengan penyuluhan yang terus dilakukan KPH, membuat masyarakat semakin sadar dan memiliki wawasan yang luas akan pentingnya lingkungan dan hutan,” ujarnya.
KPH merupakan ujung tombak pengelolaan hutan di Indonesia karena berperan dalam menjamin kelestarian hutan dan memberdayakan Masyarakat.
Editor : Bali Putra