Poltekbos dan PNB, Gelar Akuisisi Implementasi Kemitraan Perkuat Kebutuhan Industri

8
POTO : ISTMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Politeknik Bosowa (Poltekbos) bersama Politeknik Negeri Bali (PNB) sukses melaksanakan Akuisisi Implementasi Kemitraan bersama Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) di berbagai perusahaan dan instansi terkemuka di Jawa Barat. Gelaran dimulai 20-23 November 2024.

Ini merupakan program inisiasi dari Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan menjadi bagian dari program optimasi kemitraan perguruan tinggi vokasi dengan DUDI yang digagas untuk membangun ekosistem pendidikan vokasi yang kuat dan relevan dengan kebutuhan industri.

PNB bertindak sebagai Perguruan Tinggi Vokasi Sumber (PERTIVSUM), sementara Poltekbos sebagai Perguruan Tinggi Vokasi Sasaran (PERTIVSAS).

Selama tiga hari, delegasi mengunjungi sejumlah industri strategis, termasuk PT CNC Controller Indonesia, PT Metalindo Teknik Utama, PT Renerconsys, Sheraton Bandung Hotel and Towers, PT Harapan Kurnia Textile Indonesia, dan CV Berkat Sejahtera Garment.

Setiap kunjungan dirancang untuk menjajaki peluang kerja sama di berbagai bidang, terutama dalam mendukung implementasi tri dharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Direktur Politeknik Bosowa, Dr. Ridwan., S.T., M.Si menyampaikan, kegiatan ini memberikan dampak positif yang besar bagi pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia.

“Program optimasi kemitraan seperti ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat relasi antara satuan pendidikan vokasi dan DUDI. Dengan kolaborasi yang terjalin, kami berharap dapat mewujudkan ekosistem vokasi yang optimal, khususnya dalam mencetak sumber daya manusia yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri,” jelasnya Senin(25/11/24).

Sementara itu, Direktur Sumber Daya Manusia di Sheraton Bandung Hotel and Towers, Jaya Atmaja turut mengapresiasi inisiatif ini. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pendidikan vokasi dan dunia industri.

Baca Juga :   Perkuat Segmen Entry MPV, Kalla Toyota Luncurkan New Calya

“Kegiatan memungkinkan kedua belah pihak memahami kebutuhan masing-masing. Industri dapat memberikan masukan kepada dunia pendidikan terkait keterampilan yang dibutuhkan, sementara institusi vokasi dapat menyiapkan tenaga kerja terampil yang relevan dengan kebutuhan pasar,” ujar Jaya.

Selama proses Akuisisi Implementasi Kemitraan, delegasi mendiskusikan berbagai peluang kerja sama, termasuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama.

Hal ini mencakup program magang mahasiswa, penelitian bersama, pelatihan berbasis kebutuhan industri, hingga pengembangan kurikulum yang selaras dengan perkembangan teknologi dan tren pasar tenaga kerja.

Selain itu, kegiatan di Sheraton Bandung Hotel and Towers memberikan wawasan tentang standar layanan perhotelan internasional, yang diharapkan dapat diterapkan pada program studi perhotelan di Politeknik Bosowa.

Adapun kunjungan ke PT Harapan Kurnia Textile dan PT Metalindo Teknik Utama memberikan gambaran nyata tentang penerapan teknologi mutakhir di sektor manufaktur.

Delegasi juga mencatat manfaat kunjungan ke PT CNC Controller Indonesia dan PT Renerconsys, yang dikenal sebagai pemain utama dalam teknologi kendali numerik dan energi terbarukan.

Kerja sama dengan perusahaan-perusahaan ini diharapkan dapat memperkaya kompetensi mahasiswa vokasi di bidang teknologi dan energi yang terus berkembang pesat.

Kegiatan Akuisisi Implementasi Kemitraan ini diyakini akan membuka rintisan-rintisan kemitraan baru bagi Poltekbos, khususnya di wilayah Jawa Barat, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan pendidikan vokasi yang adaptif terhadap kebutuhan industri.

Sebagai hasil konkret, beberapa kesepakatan kerja sama kini tengah dirancang, dan Poltekbos optimis bahwa kolaborasi ini akan membawa dampak signifikan bagi pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia.

Dengan sinergi yang terjalin antara institusi pendidikan dan dunia industri, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menciptakan ekosistem pendidikan vokasi yang lebih tangguh, inovatif, dan berdaya saing global. rls

Baca Juga :   Tabung Gas 3 kg Masih Langka di Sejumkah Toko Eceran