Sektor Jasa Keuangan Terjaga, Sokong Ekonomi Sulsel Tumbuh di Angka 5,08 Persen

8
Kepala OJK Sulselbar, Darwisman saat memaparkan perkembangan sektor jasa keuangan Sulsel pada Journalist Update, Jumat (15/11/2024). POTO : ISTIMEWA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) menilai, sektor jasa keuangan di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Triwulan III-2024, terjaga stabil. Kondisi itu berpengaruh positif terhadap ekonomi Sulsel yang tumbuh di angka 5,08 persen secara year on year  (yoy).

“Stabilitas sektor jasa keuangan posisi September 2024 di Sulsel tetap terjaga dengan intermediasi yang kontributif dan kinerja keuangan yang tumbuh positif secara yoy,” sebut Kepala OJK Sulselbar, Darwisman saat memaparkan perkembangan sektor jasa keuangan Sulsel pada Journalist Update, Jumat (15/11/2024).

Hal ini, kata Darwisman, sejalan dengan kondisi sektor jasa keuangan yang juga terjaga di tengah meningkatnya risiko geopolitik dan melemahnya perekonomian dunia.

Stabilitas sektor jasa keuangan memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulsel. Pada triwulan III-2024 ekonomi SUlsel tercatat tumbuh 5,08 persen (yoy), melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Angka ini juga meningkat dibanding Triwulan II-2024, 4,95 persen.

Kinerja perbankan tumbuh positif untuk Aset, DPK, dan Kredit masing-masing sebesar 7,23 persen, 8,71 persen dan 6,90 persen. Berdasarkan kegiatan usaha, perbankan secara keseluruhan masih didominasi bank konvensional dengan share Aset, DPK, dan Kredit masing-masing 91,89 persen (Rp183,20 triliun), 91,38 persen (Rp122,23 triliun) dan 91,76 persen (Rp149,83 triliun)

Perkembangan positif juga terjadi pada pasar modal. Tingkat inklusi masyarakat terhadap produk pasar modal tumbuh signifikan. Tercermin dari jumlah SID di Sulsel yang tumbuh 29,62 persen (yoy)  mencapai 385.477 SID pada posisi September 2024. Dari total investor pasar modal tersebut, terbanyak investor reksadana mencapai 369.438 SID atau tumbuh 30,58 persen (yoy). Nilai transaksi saham mencapai Rp15,22 triliun.

Baca Juga :   Ketua DPRD Rudianto Lallo Bahas Peran Pemuda Bersama Aktivis Takalar

“Industri Jasa Keuangan Non Bank (IKNB) juga menunjukkan pertumbuhan pada perusahaan pembiayaan, pergadaian, modal ventura dan fintech P2P lending serta total aset dana pensiun maupun total penjaminan perusahaan penjaminan,” ujar Darwisman.

Bali Putra