BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel), terkenal dengan potensi sektor pertanian, salah satunya komoditas bawang merah. Setiap tahun, setidaknya Rp5 triliun rupiah uang para petani bawang “lari” ke Pulau Jawa. Kenapa?
Untuk menghasilkan bawang berkualitas, para petani bawang di Kabupaten Enrekang membutuhkan bibit berkualitas. Hanya saja, bibit bawang berkualitas bukan diperoleh di daerah ini (Sulsel, red), melainkan harus didatangkan dari Nganjuk, Jawa Timur.
“Total nilai kebutuhan membeli bibit bawang berkualitas itu mencapai Rp5 triliun setiap tahun, dan itu larinya ke Nganjuk, Jawa Timur” ungkap Kepala Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar), Darwisman pada pembukaan Fin Expo BIK 2024 di Tugu MNEK kawasan CPI Makassar, Jumat (25/10/2024).
Darwisman mengaku mendapatkan informasi tersebut ketika melakukan kunjungan dalam rangka literasi dan Inklusi keuangan ke Kabupaten Enrekang dan sempat berbincang-bincang dengan para petani setempat, belum lama ini.
Oleh karenanya, Darwisman mengajak semua pihak terkait memberikan dorongan, bukan hanya dari segi budi daya bawang, melainkan juga dari sisi eksosistem pembibitannya.
“Kalau ekosistem pembibitan ini bisa kita kembangkan sendiri di Sulsel, berarti uang para petani sekitar Rp5 triliun per tahun, bisa kita selamatkan untuk ekonomi Sulsel. Tidak lari ke Nganjuk lagi,” sebutnya.
Bali Putra