BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Di tengah tantangan kondisi ekonomi global dan nasional, perekonomian Sulawesi Selatan (Sulsel) triwulan II-2024 menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 4,98% (yoy), menguat jika dibandingkan triwulan I-2024. Walaupun pertumbuhan ekonomi Sulsel masih berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional triwulan II-2024 sebesar 5,05% dan masih menunjukkan tren perlambatan.
“Yang perlu disyukuri adalah, perlambatan ekonomi ini tetap didukung oleh peningkatan pada indikator-indikator kesejahteraan Masyarakat,” ungkap Kepala Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar), Darwisman pada pembukaan “Panin Rumah Idaman & Panin Auto Show” di Makassar, Rabu (16/10/2024).
Menurut Darwisman, Rasio Gini Sulawesi Selatan yang mencerminkan tingkat ketimpangan pendapatan terus menunjukkan perbaikan. Begitu juga dengan Tingkat kemiskinan yang semakin menurun serta kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menunjukkan peningkatan kualitas hidup masyarakat, termasuk dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan daya beli.
“Perbaikan pada indikator kesejahteraan ini memberikan landasan yang kuat bagi optimisme bahwa, meskipun kita menghadapi perlambatan ekonomi, pondasi Pembangunan sosial-ekonomi Sulawesi Selatan semakin kokoh,” sebutnya.
Kondisi ini juga didukung dengan kinerja sektor jasa keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan terjaga stabil. Pada Agustus 2024, Kinerja Perbankan Sulawesi Selatan mengalami pertumbuhan yang positif secara year on year untuk Aset sebesar 7,78% (Rp198,95 triliun), Dana Pihak Ketiga (DPK) 8,61% (Rp133,64 triliun) dan kredit 7,68% (Rp162,32 triliun) dengan tingkat risiko kredit yang terjaga di level 2,98% dan fungsi intemediasi (LDR) mencapai 123,72%.
Penyaluran kredit di Sulawesi Selatan didominasi sektor perdagangan besar dan eceran (share: 23,82%), untuk pemilikan peralatan RT Lainnya (17,56%) dan untuk pemilikan rumah tinggal 15,40%.
Semetara itu, “Panin Rumah Idaman & Panin Auto Show” digelar sebagai wujud komitmen untuk berkontibusi pada pertumbuhan ekonomi. Kegiatan ini juga diharapkan tidak hanya mendorong Inklusi Keuangan dalam hal ini akses pembiayaan kepada masyarakat, tapi juga dapat mendorong literasi keuangan masyarakat.
Karena literasi keuangan merupakan essential life skill yang sangat penting untuk dikuasai setiap individu. Sehinggan dengan literasi keuangan yang baik diharapkan dapat mendorong inklusi keuangan Masyarakat.
Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2024, menyebutkan indeks literasi keuangan secara nasional tercatat sebesar 65,43% dan indeks inklusi keuangan sebesar 75,02%.
Editor : Bali Putra