BI Sulsel Bersama OJK dan Pemprov Sulsel Resmikan “Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah 2024”

24
Pembukaan "Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah 2024" dilakukan dengan penekanan tombol oleh Sekda Sulsel, Jufri Rahman, Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda dan Kepala OJK Sulsel dan Sulbar, Darwisman, Selasa (01/10/2024). POTO : BALI PUTRA

 

BISNISSULAWESI.COM, MAKASSAR – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan (BI Sulsel), Rizki Ernadi Wimanda bersama Kepala Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulsel dan Sulbar), Darwisman dan Sekda Sulsel, Jufri Rahman meresmikan dibukanya “Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah (Eksyar) 2024” di Makassar, Selasa (01/10/2024). Peresmian ditandai penekanan tombol secara bersamaan oleh ketiga pimpinan institusi.

Usai peresmian, dilanjutkan dengan seminar yang menghadirkan sejumlah narasumber dengan materi yang berkaitan dengan tema Bulan Eksyar 2024 yakni “Bersinergi untuk Ekonomi dan Keuangan Syariah yang Maju dan Berkelanjutan di Provinsi Sulawesi Selatan”.

Rizki menyebutkan, tema yang diambil mencerminkan harapan bersama untuk membangun sinergi yang kuat antara semua pemangku kepentingan sehingga dapat bersama-sama menciptakan sistem Eksyar yang lebih maju dan berkelanjutan di daerah ini.

“Mari bersama-sama, kita jadikan momen ini sebagai langkah awal mencapai tujuan tersebut,” ajak Rizki.

Poto bersama berbagai pihak usai peresmian “Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah 2024” di Makassar, Selasa (01/10/2024). POTO : BALI PUTRA

BI Sulsel telah melakukan berbagai hal untuk pengembangan produk eksyar di Sulsel seperti seminar nasional, seminar model pemberdayaan usaha syariah, bazzar expo, sertifikasi juru sembelih hewan (Juleha), sertifikasi nazhir, TOT DAI dan berbagai kegiatan lain.

BI juga melakukan strategi penguatan ekosistem produk halal, salah satunya dengan percepatan sertifikasi halal dari sisi hulu hingga hilir, diantaranya Rumah Potong Hewan/Unggas (RPH) dan produk-produk UMKM

“Dari sisi hulu, Sulsel telah memiliki 24 RPH ruminansial yang merupakan binaan dinas pertanian yang tersebar di beberapa kabupaten/kota. Pada 2024, kami (Kantor Perwakilan BI Sulsel, red) berinisiatif memfasilitasi sertifikasi halal kepada tiga RPH Ruminansial diantaranya di Kabupaten Bone, Gowa dan Kota Parepare,” sebutnya.

Di sisi hilir, produk olahan makanan UMKM juga memperoleh sertifikasi halal melalui beberapa cara diantaranya program sertifikat halal gratis (sehati).

Baca Juga :   Gerakan Budidaya Pisang dan Rumpon Massal, Solusi Cepat Pj Gubernur Sulsel Atasi Kemiskinan dan Perkuat Ketahanan Pangan

Terkait Bulan Eksyar (pada Oktober 2024), diselenggarakan sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui prinsip-prinsip syariah. Berbagai kegiatan yang dilakukan selama bulan ini merupakan rangkaian kegiatan terkait Eksyar yang dilakukan seluruh stakeholder di Sulsel diantaranya OJK, BI, Perbankan, Lembaga Jasa Keuangan Syariah, Pemerintah Daerah, Lembaga Siswa, Universitas dan lembaga lain terkait.

Kegiatan ini utamanya bertujuan memperkuat kolaborasi dan sinergi antara berbagai pemangku kepentingan baik dari sektor pemerintah, swasta, masyarakat dalam mengembangkan ekosistem Eksyar yang lebih inkusif. Juga meningkatkan literasi atau pemahaman  dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Eksyar dalam mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Kegiatan ini juga bertujuan mendorong ekosistem Eksyar di Sulsel, termasuk dalam mendukung pertumbuhan UMKM yang berbasis syariah,” tambahnya.

Sekda Sulsel, Jufri Rahman mewakili Pj. Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakhrulloh meyakini, Bulan Eksyar 2024 mampu mendorong pertumbuhan Eksyar di Sulsel menjadi lebih baik sebagai diharapkan. Ia berharap kegiatan ini ditindaklanjuti seluruh pemerintah kabupaten/kota di Sulsel.

“Eksyar merupakan sesuatu yang menjanjikan dan telah menjadi sumber pertumbuhan baru. Sebagaimana kita lihat bersama, generasi milenial muslim tumbuh dengan cepat. Jajaran pengurus Hipmi, Kadin, mereka dominan muslim muda potensial. Semoga ini menjadi bagian dari upaya pengembangan eksyar ke depan,” harapnya.

Kepala OJK Sulsel dan Sulbar, Darwisman mengaku akan terus mendorong produk-produk keuangan dan perbankan syariah agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Seperti produk makanan halal, modes fashion halal dan lainnya, diakui Darwisman membutuhkan dukungan pembiayaan dari perbankan dan industri keuangan syariah.

“Ini tentunya sinergi yang luar biasa dan kami dari OJK akan terus mendorong program ini,” katanya.

Baca Juga :   Pertamina Patra Niaga Sulawesi Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir Luwu Utara

Terkait bagaimana strategi meningkatkan akses keuangan masyarakat, ia mengaku sepakat jika dilakukan sampai ke pedesaan, bahkan 3T. Oleh karenanya, OJK akan terus bersinergi dengan BI, pemerintah daerah dan seluruh pelaku industri keuangan dan perbankan syariah, terkait bagaimana kira-kira strategi edukasi, literasi sampai ke level desa.

“Kami sudah sampaikan ke Bank Sulselbar, BSI, BI, duta-duta literasi keuangan dan lainnya. Di setiap desa kan ada ulama (pemuka agama), semoga mereka bisa menjadi duta literasi di desa,” katanya.

Bukan hanya literasi, juga meningkatkan inklusi. Masyarakat yang selama ini menyimpan uangnya di bawah bantal, tidak takut lagi untuk menyimpan uang di bank syariah.

“Untuk menyerap pembiayaan, juga dari pembiayaan syariah, bukan konvensional. Itu harapan kami,” sebutnya.

Bali Putra